Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Kami Bakal Bangun Tembok Manusia di Perbatasan jika Diperlukan!

Kompas.com - 06/02/2019, 16:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sangat bersikukuh untuk membangun tembok solid di perbatasan Meksiko.

Dalam kicauannya di Twitter, Trump mengklaim sejumlah besar migran datang melalui Meksiko dengan harapan bisa membanjiri perbatasan selatan AS.

Baca juga: Pidato Kenegaraan Presiden AS: Trump Kukuh Bangun Tembok Perbatasan

"Kami sudah mengirimkan tambahan militer ke sana. Kami bakal membangun Tembok Manusia jika diperlukan. Jika kami punya tembok kukuh, tidak akan ada peristiwa ini!" ujar Trump.

Diwartakan Newsweek Selasa (5/2/2019), Trump tetap tegas mengusulkan dana 5,7 miliar dollar AS, sekitar Rp 79,3 triliun, untuk membangun tembok.

Karena tidak sepakat dengan Kongres, maka pada 22 Desember 2018 AS memasuki penutupan layanan pemerintahan (shutdown) secara pasial, dan berakhir 35 hari kemudian.

Situasi itu membuat Kongres AS bekerja keras menyiapkan resolusi sebelum 15 Februari, atau tenggat masa pendanaan sementara.

Ancaman presiden dari Partai Republik itu terjadi setelah Pentagon mengumumkan pengiriman 3.750 pasukan untuk membantu petugas perbatasan.

Dalam pernyataan resminya, Pentagon menjelaskan psukan itu bakal membantu tugas penjaga perbatasan dalam 90 hari ke depan.

Tugas militer sejauh ini adalah membantu untuk memasang pagar berduri sekaligus melakukan pengawasan di perbatasan AS dan Meksiko.

Pernyataan itu juga muncul beberapa jam sebelum Trump memberikan pidato kenegaraan (State of the Union) dengan Pusat Perkembangan Amerika (CAP) merilis sebuah daftar.

Daftar tersebut berisi tuduhan kebohongan imigrasi Trump dengan CAP mengklaim masalah di perbatasan sudah menurun 75 persen sejak 2000.

Dalam pandangan CAP, pembangunan tembok hanya akan memberi sedikit pengaruh dalam menangkal masuknya migran ilegal di AS.

"Kebanyakan pengedar narkoba memasuki AS melalui pelabuhan dan juga kereta. Karena itu meningkatkan pengawasan di dua sektor itu sangat penting," kata CAP.

Selain itu, Asisten Khusus Kebijakan Imigrasi CAP Laura Munoz Lopez menjelaskan "kebohongan terbesar" Trump bahwa Meksiko bakal membangun tembok itu.

"Faktanya adalah para pembayar pajak bakal menanggung biaya pembangunan itu, dan pemilik tanah bakal kehilangan wilayahnya," tutur Lopez.

Baca juga: Trump: AS Perang dengan Korut jika Saya Tidak Terpilih Jadi Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com