Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA POPULER] Uang Digital Rp 1,8 Triliun di Komputer | Derita karena Pinjaman Online

Kompas.com - 06/02/2019, 05:34 WIB
Ana Shofiana Syatiri

Editor

KOMPAS.com - Berikut lima berita populer Kompas.com, Rabu (6/2/2019).

1. Pria meninggal tinggalkan Rp 1,8 triliun di komputernya

Seorang pria meninggal dunia dan meninggalkan uang digital lebih dari 100 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,8 triliun. Sayangnya, tak seorang pun mengetahui kata sandi atau password untuk mengakses uang tersebut.

Gerald Cotten meninggal dunia mendadak dalam usia 30 tahun pada Desember lalu akibat komplikasi penyakit Crohn saat tengah menjadi sukarelawan di India.

Cotten adalah pendiri Quadriga, sebuah platform online untuk perdagangan Bitcoin, Litecoin, dan Ethereum.

Ketiganya adalah uang siber yang tak secara fisik tidak berbentuk tetapi bisa diperjualbelikan di internet. Komputer utama perusahaan Cotten menyimpan uang digital bernilai lebih dari Rp 1,8 triliun saat pria itu meninggal.

Baca selengkapnya artikel ini di sini.

2. Agum Gumelar bersyukur Tuhan kirim Jokowi untuk Indonesia

Agum Gumelar dalam acara deklarasi Relawan Bravo Cijantung di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (5/2/2019).Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Agum Gumelar dalam acara deklarasi Relawan Bravo Cijantung di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (5/2/2019).
Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar memuji kinerja dan personal Presiden Joko Widodo. Menurut Agum, calon presiden nomor urut 01 itu adalah sosok pemimpin yang sederhana, baik, jujur dan merakyat.

Hal ini sudah ditunjukan Jokowi sejak menjadi wali kota Solo, gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI.

"Kita sayang (Jokowi). Tuhan sudah begitu baik kepada bangsa Indonesia memberikan seorang pemipin seperti Pak Jokowi," kata Agum dalam acara deklarasi Relawan Bravo Cijantung di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (5/2/2019).

Menurut Agum, Jokowi bisa menempatkan diri sebagai kepala pelayan masyarakat. Jokowi juga dinilai tak arogan.

Baca selengkapnya artikel ini dalam tautan ini.

3. Cerita Dona kehilangan pekerjaan karena pinjaman online

LBH Jakarta memaparkan dugaan pelanggaran aplikasi pinjamna online di kantor LBH, Jakarta, Minggu (9/12/2018).Ambaranie Nadia LBH Jakarta memaparkan dugaan pelanggaran aplikasi pinjamna online di kantor LBH, Jakarta, Minggu (9/12/2018).
Pinjaman online di aplikasi bodong tak hanya merenggut pundi-pundi Dona. Perempuan ini juga harus kehilangan mata pencariannya.

Hal ini bermula dari April 2018 lalu, Dona meminjam sejumlah uang ke salah satu aplikasi fintech peer-to-peer lending. Namun, dalam beberapa waktu, Dona tak bisa membayar. Ia terus memperpanjang pinjaman hingga bunga membengkak.

Saat itulah, mulai muncul telepon dan pesan singkat bernada intimidatif kepadanya dari perusahaan pinjaman online tersebut. Tak hanya itu, petugas penagih pun menghubungi beberapa nomor di kontak telepon Dona dan memberitahu bahwa ia memiliki utang.

"Salah satu aplikasi online ini menghubungi atasan saya berturut-turut setiap malam. Saya lalu ditegur," kata Dona di kantor LBH Jakarta, Senin (4/2/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com