Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Orang Indonesia yang Merayakan Imlek di Swiss...

Kompas.com - 05/02/2019, 19:57 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun Baru Imlek dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Imlek biasanya dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga.

Namun, lain halnya dengan Veronica Fany Kristianti (24). Ia merupakan salah satu pelajar Indonesia keturunan Tinghoa yang tengah menyelesaikan studi S3 atau gelar doktor di Swiss.

"Aku merayakan malam Imlek sama teman-teman keturunan Tionghoa yang asalnya juga dari Indonesia. Kami makan malam di restoran di daerah Santa Francois, Lausanne," ujar Fany saat dihubungi Kompas.com pada Senin (4/2/2019).

"Kami makan mi, dimsum, oseng-oseng kangkung, ikan, sama ayam masak asam manis, dan canton fried rice di restoran Asia. Kata mereka itu sudah the best Asian food sekota," kata dia.

Fany pun merasa senang karena ia bisa menjumpai makanan oseng-oseng kangkung, ciri khas kuliner di Indonesia yang rasanya sangat enak.

Ia juga mengatakan bahwa ia dan ketiga temannya hanya makan bersama di restoran Asia dan saling bertukar cerita.

Restoran yang menyediakan masakan Asia ini ternyata menerapkan sistem buffet atau prasmanan yang harganya dihitung dari beratnya makanan yang diambil.

"Restonya pakai buffet, jadi ambil sesuka hati, terus bayarnya sesuai gram. Biasanya restoran begini mengurangi makanan yang dibuang-buang karena porsi berlebih," ujar Fany.

"Jadinya mikir-mikir kalau mau ambil porsi banyak," ucap dia.

Selanjutnya, ketika mereka selesai makan, rencananya mereka akan mampir ke kedai minuman untuk sekedar pesan kopi atau minuman lain.

Namun, proses pencarian restoran ini diperkirakan memakan waktu lama. Kemudian, mereka memutuskan ke salah satu rumah teman dan minum kopi bungkus.

Perempuan yang gemar berenang ini juga tidak melihat adanya pertunjukan liong dan barongsai di kota yang ia tinggali.

"Enggak ada barongsai, sepi malahan. Tapi kayaknya kalau di kota-kota besar ada deh," ujar Fany.

Fany baru pertama kali merayakan tahun baru Imlek di Swiss. Tahun sebelumnya ia rayakan di Jepang ketika dirinya melanjutkan studi magister di Kota Hokkaido, Jepang.

Baca juga: Seni Liong dan Barongsai, Pemersatu Etnis dan Budaya di Solo

Ditelepon keluarga

Meskipun jauh dari keluarga, Fany tetap menelepon keluarganya untuk menanyakan kabar dan suasana Imlek di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com