Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2019, 14:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolasi Maduro menyatakan dia tidak akan tunduk pada tekanan dunia Barat yang berniat melengserkannya.

Negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, dan Perancis menyatakan dukungan kepada pemimpin oposisi Juan Guaido yang mendeklarikan diri sebagai presiden sementara.

Dalam wawancara dengan Sky Italia dikutip Sky News Senin (4/1/2019), Maduro bersumpah bakal mengacuhkan segala tekanan yang memintanya mundur.

Baca juga: Maduro Mengaku Tulis Surat kepada Paus Fransiskus untuk Memohon Bantuan

Pemimpin sosialis berusia 56 tahun itu mengaku sudah menulis surat kepada Paus Fransiskus untuk memfasilitasi dan memperkuat dialog guna mencari solusi.

Maduro menyatakan dia akan menentang segala langkah yang bisa membuatnya mundur, dan berkata Presiden AS Donald Trump berniat membuat Venezuela sebagai "Vietnam Baru".

Dia mengatakan baik Eropa maupun masyarakat dunia harus mengetahui Gedung Putih saat ini dikuasai orang yang disebutnya eksremis.

"Ini seperti Ku Klux Klan datang (KKK) datang ke Gedung Putih, dengan Trump sebagai ketua geng dan dikelilingi sekelompok orang yang disebut tim Vietnam," kata Maduro.

Dia mengklaim Wakil Presiden Mike Pence, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo adalah bagian dari "supremasi" kelompok tertentu.

Pemimpin yang berkuasa pada 2013 setelah kematian Hugo Chavez itu menuduh mereka semua berkonspirasi untuk menjatuhkan Venezuela.

Termasuk di dalamnya adalah laporan bahwa menggunakan intervensi militer merupakan bagian dari pertimbangan Trump.

Dia menuturkan tidak akan membiarkan "perang gila" masuk ke negaranya, dan menegaskan rakyat maupun militer tidak akan membiarkan adanya intervensi AS.

"Ini adalah tanah Simon Bolivar yang angkat senjata dan membebaskan Amerika Latin ratusan tahun lalu. Ini adalah tanah penuh kebanggaan dan partiotisme," tegasnya.

Bolivar merupakan tokoh revolusi yang membantu membebaskan sejumlah negara Amerika Selatan, termasuk Venezuela, dari jajahan Spanyol pada abad ke-19.

Pekan lalu, Guaido meminta kepada Eropa untuk membantunya dengan mengakuinya sebagai presiden sementara, dan mengangkat perekonomian Venezuela.

Di bawah kendali Maduro, Venezuela mengalam hiperinflasi serta kekurangan pasokan bahan makanan maupun obat-obatan.

Baca juga: Tampil di Depan Publik, Maduro Jawab Desakan Mempercepat Pemilihan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com