Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Disiksa, Pesepak Bola Bahrain Tak Mau Diekstradisi oleh Thailand

Kompas.com - 04/02/2019, 15:33 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Pesepak bola asal Bahrain, Hakeem al-Araibi, sedang berjuang melawan upaya ekstradisi oleh pemerintah Thailand ke negara asalnya.

"Tolong jangan kirim saya ke Bahrain," demikian pernyataannya di pengadilan Bangkok, Senin (4/2/2019).

Araibi kini berstatus sebagai pengungsi Bahrain dan penduduk Australia. Dia memohon permintaan kebebasannya kepada pengadilan, yang memperpanjang masa penahanannya selama dua bulan ke depan.

Pria tersebut mengaku takut disiksa dan bahkan mati jika dikembalikan ke negaranya.

Diwartakan AFP, Araibi ditahan Thailand pada November 2018 menyusul permintaan ekstradisi Bahrain.

Baca juga: Thailand Bakal Lebih Toleran Tangani Para Pencari Suaka

Pengadilan menyatakan, Araibi akan diberi waktu 60 hari untuk menolak permintaan ekstradisi dan harus menghadiri di persidangan pada April mendatang.

Kasus yang menimpanya menuai perhatian dari mantan kapten tim sepak bola Australia Craig Foster dan aktivis lainnya.

"Istri Anda mengirimkan cintanya. Hakeem, Australia akan selalu bersama Anda, kawan," ucapnya.

Selain Foster, Perdana menteri Australia Scott Morrison telah meminta pemerintah Thailand untuk membebaskan pria berusia 25 tahun itu.

Dia menyatakan, pengembalian Araibi ke Bahrain akan melanggar hak-haknya sesuai dengan hukum HAM internasional.

Araibi bermain untuk tim muda nasional Bahraon, sebelum akhirnya dia melarikan diri dari negaranya dan mengajukan suaka di Australia.

Di "Negeri Kanguru", dia masuk dalam tim sepak bola semi-profesional Pascoe Vale FC.

Dia dituding melakukan vandalisme sebuah kantor polisi di Bahrain. Namun, dia mengklaim sedang tidak berada di negaranya karena bertanding saat insiden yang ditudingkan itu terjadi.

Kasus Araibi kembali disoroti dunia ketika seorang gadis asal Arab Saudi berhasil mendapat suaka ke Kanada, usai dibebaskan oleh otoritas Thailand.

Rahaf Mohammed al-Qunun pada Januari lalu bersikukuh tidak ingin dipulangkan ke negaranya karena takut nyawanya bakal terancam.

Baca juga: Seorang Penumpang Selundupkan Bayi Macan Tutul dari Thailand ke India

Kepala Imigrasi Thailand Surachare Hakparn mengatakan otoritas akan mengambil pendekatan baru terkait kasus para pencari suaka dan migran.

Namun, pernyataannya disambut dengan keraguan ketika dihubungkan dengan penanganan kasus yang menimpa Araibi.

Surachate menilai, kasus yang menimpa atlet tersebut berbeda karena terdapat surat perintah penangkapan di Bahrain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com