Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baku Tembak Tentara Filipina dengan Kelompok Militan, Delapan Tewas

Kompas.com - 03/02/2019, 23:26 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

JOLO, KOMPAS.com - Tentara Filipina terlibat baku tembak dengan kelompok militan yang dicurigai terlibat dalam aksi serangan bom bunuh diri di katedral di Pulau Jolo minggu lalu.

Insiden ledakan dua bom bunuh diri mengguncang misa Minggu di gereja Katolik di Jolo, Provinsi Sulu pada 27 Januari lalu dan menewaskan 21 orang serta melukai lebih dari 100 lainnya.

Pelaku serangan bom bunuh diri tersebut, yang menurut Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano berasal dari Indonesia, diyakini memiliki hubungan dengan kelompok gerilyawan Islam, Abu Sayyaf.

Setelah serangan tersebut, Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan pasukan militernya untuk melakukan operasi pembalasan.

Baca juga: Pengamanan Gereja dan Masjid di Filipina Ditingkatkan

Bentrokan bersenjata pun terjadi antara militer dengan kelompok militan pada Sabtu (2/2/2019) dan menewaskan delapan orang, dengan lima di antaranya adalah tentara Filipina.

"Baku tembak berlangsung selama hampir dua jam. Itu adalah pertempuran yang sengit," kata juru bicara militer regional Letnan Kolonel Gerry Besana kepada AFP, yang juga telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas.

Para pejabat Filipina telah menyimpulkan bahwa serangan di gereja di Jolo sebagai aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh lebih dari satu orang, meski mengakui belum memiliki bukti yang cukup untuk mengkonfirmasi kecurigaan mereka.

Sebelumnya, kelompok teroris ISIS juga telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, sementara otoritas Filipina menilai aksi serangan melibatkan kelompok gerilyawan lokal.

Kelompok Abu Sayyaf sebagai gerakan gerilyawan Islam di Filipina, disebut memiliki banyak faksi dan afiliasi, di antaranya juga memiliki hubungan dengan ISIS.

Sebelumnya diberitakan, operasi militer terhadap kelompok gerilyawan di Provinsi Sulu juga meliputi serangan udara.

Disampaikan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, pada Rabu (30/1/2019), presiden telah dengan jelas menginstruksikan untuk menghancurkan kelompok Abu Sayyaf.

Baca juga: Militer Filipina Serang Militan yang Dalangi Pengeboman Gereja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com