Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2019, 20:45 WIB

CHENNAI, KOMPAS.com - Seorang penumpang ditahan setelah dilaporkan berusaha menyelundupkan seekor bayi macan tutul dari Thailand ke India.

Berdasar keterangan otoritas India dikutip AFP Sabtu (2/2/2019), bayi macan tutul itu dimasukkan ke dalam tas tangan dalam penerbangan dari Bangkok ke Chennai.

Baca juga: Macan Tutul Berkeliaran di Rumah Warga, 4 Orang Terluka

Bayi macan tutul berbobot satu kilogram itu ditemukan dalam kantong plastik yang berada di dalam tas ketika penumpang itu tiba dengan maskapai Thai Airways.

Petugas bandara mengungkapkan, mereka mengaku curiga dengan penumpang itu setelah mendengar adanya suara di dalam tasnya.

Mereka segera menghentikan penumpang tersebut sebelum dia berusaha keluar dari bandara ibu kota Negara Bagian Tamil Nadu tersebut.

"Saat kami bertanya, dia terus mengelak sehingga kami memutuskan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar salah satu petugas.

Si petugas melanjutkan, ketika ditemukan hewan itu mengeluarkan suara yang menandakan dia terkejut, dan berada dalam kondisi lemah.

Setelah diamankan, keamanan bandara melansir video yang memperlihatkan salah satu petugas memberi bayi macan tutul itu susu dari botol.

Penumpang yang tidak disebutkan identitas maupun kewarganegaraannya itu hanya dilaporkan berusia 45 tahun. Saat ini, kasusnya dilimpahkan ke dinas alam liar setempat.

AO Limatoshi, Kepala Dinas Alam Liar Chennai menuturkan, saat ini jajarannya berusaha mengorek keterangan dari mana penumpang itu memperoleh hewan tersebut.

"Saat ini, kami mengembangkan kasus apakah dia menjadi bagian dari sindikat penyelundupan hewan internasional," lanjut Limatoshi.

Macan tutul merupakan predator yang bisa ditemukan di seluruh Benua Asia. Namun saat ini populasinya menurun akibat perburuan liar dan hilangnya habitat alami mereka.

Di India, mereka merupakan hewan terancam punah dengan estimasi populasi antara 12.000 sampai 140.000 ekor. Membawa mereka keluar dari India adalah tindakan ilegal.

Baca juga: Marak Serangan Macan Tutul di India, Bayi 4 Bulan Turut Jadi Korban

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com