"Setelah ISIS kehilangan Raqa, sejak saat itu kami harus berganti rumah setiap pekan karena kota yang dikuasai ISIS mulai direbut kembali," papar Leonora.
Ketika SDF mulai bergerak ke daerah mereka, Leonora mengungkapkan anggota ISIS mulai meninggalkan keluarganya dan membuat mereka berjuang sendiri.
Leonora mengisahkan bagaimana ketika mereka ditinggalkan oleh ISIS dalam keadaan tidak ada makanan dan harus menanggung anak yang masih kecil.
"Mereka tidak peduli dengan Anda. Mereka bakal meninggalkan Anda di kota yang sudah kosong bersama dengan anak Anda," lanjutnya.
Baca juga: Anggota ISIS Asal Irlandia, Kisahkan Hari-hari Terakhir Kelompok Itu
Mereka kemudian memutuskan mengungsi dan berakhir di Baghouz yang berlokasi di Provinsi Deir Ezzor, tepi sungai Eufrat.
Awalnya, dia pergi bersama Lemke dan istri keduanya ke area yang dikuasai SDF, di mana Leonora berujar suaminya ditangkap.
Selama bergabung dengan ISIS, Leonora mengatakan Lemke bekerja sebagai teknisi yang memperbaiki komputer hingga peralatan elektronik.
Namun dalam investigasi yang dirilis media Jerman, Lemke yang kini berusia 28 tahun merupakan salah satu figur berpengaruh di kalangan anggota asing ISIS.
Kini, SDF mengepung ISIS dan membuat mereka hanya menguasai "Kantong Hajin" seluas empat kilometer per segi dalam beberapa hari terakhir.
Kini, Leonora berkata dia ingin kembali ke Jerman, bersatu dengan keluarganya dan kembali ke kehidupan lamanya.
"Kini, saya paham apa yang saya lakukan di masa lalu merupakan kesalahan yang sangat, sangat besar," pungkasnya.
Baca juga: Anggota ISIS asal Perancis yang Ditahan di Suriah Berpeluang Dipulangkan
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan