Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergabung dengan ISIS sejak Usia 15 Tahun, Kini Leonora Ingin Pulang

Kompas.com - 02/02/2019, 11:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Seorang remaja Jerman mengaku ingin pulang setelah empat tahun bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Saat itu, saya sedikit naif," ucap Leonora yang berusia 19 tahun setelah memilih mengungsi dari benteng terakhir ISIS di timur Suriah.

Koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) menggempur kantong pertahanan terakhir ISIS yang berbatasan dengan Irak, dan memaksa ribuan warga mengungsi.

Baca juga: Trump Bantah Laporan Kepala Intelijen AS soal Korut dan ISIS

Tinggal di desa Baghouz, Leonora dan dua anaknya merupakan satu dari ribuan warga yang memutuskan pergi sepanjang pekan ini.

Dia mengisahkan pertama kali bergabung dengan ISIS pada usia 15 tahun. Tiga hari kemudian, dia menikah dengan pria yang juga warga negara Jerman.

Dia mengaku merupakan istri ketiga dari anggota ISIS bernama Martin Lemke, yang lebih dulu mempunyai dua istri tatkala pindah ke Suriah.

Setelah ISIS menduduki sebagian besar Suriah dan Irak, Leonora berkata dia pertama kali tinggal di ibu kota Suriah Raqa sebagai ibu rumah tangga.

"Saya hanya di rumah. Memasak, membersihkan rumah, mencuci. Rutinitas seperti itu," tutur Leonora seperti dikutip AFP Sabtu (2/2/2019).

Awalnya, hidup di Raqa sangatlah indah. Namun semuanya berubah setelah Pasukan Demokratik Suriah (SDF) melancarkan serangan dengan bantuan AS.

Pasukan yang didominasi Kurdi itu merebut Raqa pada 2017 setelah bertahun-tahun ISIS melakukan perbuatan brutal, termasuk di antaranya pemenggalan.

"Setelah ISIS kehilangan Raqa, sejak saat itu kami harus berganti rumah setiap pekan karena kota yang dikuasai ISIS mulai direbut kembali," papar Leonora.

Ketika SDF mulai bergerak ke daerah mereka, Leonora mengungkapkan anggota ISIS mulai meninggalkan keluarganya dan membuat mereka berjuang sendiri.

Leonora mengisahkan bagaimana ketika mereka ditinggalkan oleh ISIS dalam keadaan tidak ada makanan dan harus menanggung anak yang masih kecil.

"Mereka tidak peduli dengan Anda. Mereka bakal meninggalkan Anda di kota yang sudah kosong bersama dengan anak Anda," lanjutnya.

Baca juga: Anggota ISIS Asal Irlandia, Kisahkan Hari-hari Terakhir Kelompok Itu

Mereka kemudian memutuskan mengungsi dan berakhir di Baghouz yang berlokasi di Provinsi Deir Ezzor, tepi sungai Eufrat.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com