Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Gereja dan Masjid di Filipina Ditingkatkan

Kompas.com - 02/02/2019, 10:57 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Pemerintah Filipina memperketat pengamanan di rumah-rumah ibadah pasca-serangan bom terhadap sebuah katedral belum lama ini.

Pada 21 Januari lalu serangan bom bunuh diri terjadi di Katedral Gunung Karmel, Jolo, provinsi Sulu menewaskan 21 orang dan melukai hampir 100 orang lainnya.

Di Manila dan Davao, gereja-gereja Katolik dijaga ketat aparat keamanan untuk mencegah terjadinya serangan serupa.

Baca juga: 2 WNI Disebut jadi Pelaku Bom di Filipina, Ini Kata Kemenlu

Di Minor Basilica of the Black Nazarene di kawasan Quiapo, Manila dan di luar gerea Baclaran di kota Pasay, terlihat puluuhan tentara dengan senjata laras panjangnya.

Di wilayah tenggara Filipina, Uskup Davao bahkan sudah merilis jenis-jenis barang yang dilarang dibawa ke dalam gereja.

Uskup Agung Davao Romulo Valles, dalam suratnya pada 29 Januari lalu, mengatakan bahwa bungkusan kotak adalah salah satu benda yang dilarang di dalam gereja.

Tas ransel, bungkusan karton, serta benda sejenisnya juga dilarang di berbagai gereja dan kapel di Davao.

"Hanya tas kecil dan sejenisnya yang diperbolehkan," ujar Romulo.

Sementara itu, pengelola kereta komuter Metto Manila juga langsung mengambil langkah pengamanan.

Pengelola melarang penumpang kereta LRT dan MRT membawa botol minum di semua stasiun.

Departemen Transportasi Filipina (DOT) dalam pernyataan resminya mengatakan, langkah yang diambil untuk penumpang MRT ini sesuai arahan kepolisian Filipina.

Larangan botol minuman ini adalah untuk mencegah adanya benda kimia berbahaya di dalam botol-botol plastik yang bisa membahayaan publik.

Kepolisian Filipina kini menjadikan seluruh jalur Metro Manila sebagai prioritas menyusul bom gereja di Jolo dan pelemparan granat ke sebuah masjid di Zamboanga.

Sebuah laporan dari situs berita Mindanews mengatakan, para ulama di Davao juga merilis petunjuk untuk memastikan pengamanan di masjid-masjid.

Baca juga: Polisi dapat Petunjuk Pelaku Pemboman Gereja di Filipina dari Potongan Kaki

Di antara langkah-langkah itu adalah larangan bagi siapa pun untuk tidur di dalam masjid.

Di sisi lain, pemerintah mengatakan, kelompok-kelompok ekstremis seperti Abu Sayyaf mencoba menciptakan konflik sektarian dengan serangan terakhir ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com