Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Seret Wanita Hamil dari Kereta, Netizen di Swedia Geram

Kompas.com - 02/02/2019, 08:22 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan yang sedang hamil besar diseret sejumlah petugas dari kereta bawah tanah di Swedia.

Sejumlah petugas mengatakan, perempuan hamil yang bersama dua putrinya itu tertangkap basah hendak naik kereta tanpa memiliki tiket.

Setelah terlibat perdebatan dengan penjaga keamanan stasiun, perempuan itu diseret keluar dari kereta dan didudukkan di sebuah bangku.

Baca juga: Warganya Diusir dari Hotel, Pemerintah China Kecam Swedia

Perempuan hamil itu kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sementara kedua penjaga keamanan itu dinonaktifkan sembari menunggu hasil penyelidikan.

Polisi mengatakan, tengah melakukan investigasi terhadap insiden yang terjadi di stasiun Hotorget, Stockholm sebagai dugaan penyerangan karena korban terluka.

"Banyak  video yang direkam dan diunggah ke media sosial mengatakan penjaga keamanan bertindak berlebihan," kata Henrik Palmer dari SL, otorita transportasi publik Stockholm.

Sejauh ini, masih sulit untuk menyimpulkan apa yang terjadi sesunguhnya dalam insiden itu.

Namun, Palmer mengakui petugas keamanan tidak menangani masalah tersebut dengan benar.

Kasus ini semakin menyita perhatian karena perempuan hamil tersebut kebetulan berkulit hitam.

Saat video ini viral di media sosial, banyak netizen terhenyak saat melihat putri korban menangis saat ibunya diseret para penjaga keamanan.

Bloger ternama Swedia, Lovette mengatakan, dirinya tak terkejut saat mengetahui warga Swedia keturunan Afrika kerap mendapatkan perlakukan "berbeda".

Baca juga: Gelandangan di Swedia Ditangkap Bawa Uang Rp 10 Miliar

"Saya hanya berharap bayinya tidak apa-apa," tulis Lovette dalam blognya.

Lovette menambahkan, dia sudah menghubungi keluarga perempuan yang hamil delapan bulan itu yang kini sudah diizinkan pulang dari rumah sakit.

Bloger ternama Swedia, Lovette Jallow mengecam aksi berlebihan petugas keamanan stasiun kereta bawah tanah terhadap seorang perempuan yang tengah hamil.Instagram/Lovette Jallow Bloger ternama Swedia, Lovette Jallow mengecam aksi berlebihan petugas keamanan stasiun kereta bawah tanah terhadap seorang perempuan yang tengah hamil.
Sementara itu, pada Jumat (1/2/2019), perusahaan transportasi publik SL kepada BBC mengatakan, insiden itu tengah diselidiki secara menyeluruh.

Namun petugas keamanan memang diberi wewenang untuk mencegah atau menahan seseorang yang melanggar aturan.

"Apa yag ketahui saat ini adalah perempuan itu ketahuan tak memiliki tiket yang sah dan dikenakan ongkos tambahan sebagai hukuman," ujar juru bicara SL.

Baca juga: Gara-gara Tato, Ibu di Swedia Rela Ganti Nama Anaknya

"Dia menolak membayar denda, sehingga sesuai aturan kami harus memintanya meninggalkan kereta ," tambah sang juru bicara.

Namun, lanjut sang juru bicara, dia juga menolak meninggalkan kereta dan dia akhirnya terpaksa dibawa petugas keamanan.

"Saat itulah dia mulai berteriak dan melakukan perlawanan," tambah sang juru bicara.

Organisasi feminis anti-rasialisme Swedia "Men for Gender Equality" mengatakan, ini bukan kali pertama petugas keamanan bertindak berlebihan.

"Saat kondisi ini menimpa warga non-kulit putih, kami menemukan banyak bukti petugas keamanan menggunakan kekerasan yang terkadang tidak diperlukan," kata presiden organisasi ini, Alan Ali.

Baca juga: Bawa Pistol Mainan, Pria Down Syndrome Ditembak Mati Polisi Swedia

Menonaktifkan kedua penjaga keamanan itu adalah langkah pertama, ujar Alan.

Sebaiknya, otorita transportasi dan perusahaan keamanan melakukan pelatihan terkait masalah rasialisme dan kesehatan reproduksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com