Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Pencurian BBM, Presiden Meksiko Dikirimi Bom Palsu dan Pesan Ancaman

Kompas.com - 01/02/2019, 15:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SALAMANCA, KOMPAS.com - Sebuah pesan bernada ancaman dan bom palsu yang ditujukan kepada Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador ditemukan di luar sebuah kilang minyak, Kamis (31/1/2019).

Pesan tersebut ditinggalkan oleh geng penjahat yang memperingatkan presiden untuk berhenti melakukan penindakan terhadap aksi pencurian bahan bakar minyak (BBM) yang sedang marak di negara itu.

Diberitakan AFP, pesan tersebut dituliskan dalam selembar kain sprei yang ditinggalkan di dekat kilang minyak di Salamanca, negara bagian Guanajuato.

Isi pesan ancaman tersebut mendesak kepada presiden sayap kiri yang belum lama dilantik itu untuk segera menarik tentara dan pasukan keamanannya dari wilayah negara bagian itu.

Baca juga: Presiden Meksiko Sudahi Perang terhadap Kartel Narkoba

"Jika tidak (dipenuhi) kami akan mulai membunuh mereka, bersama dengan orang-orang yang tidak bersalah," tulis pesan yang ditandatangani kelompok menamakan diri mereka Puro Cartel Santa Rosa de Lima.

Selain pesan ancaman, di lokasi tersebut juga ditemukan apa yang tampak seperti bom, yang ditinggalkan di dalam sebuah truk pikap di luar kilang minyak.

Namun petugas yang telah memeriksa paket dengan banyak kabel dan lampu kecil itu memastikan bahwa paket tersebut adalah bom palsu.

"Tidak ada bahan peledak yang ditemukan di truk pikap yang ditinggalkan," kata juru bicara kepresidenan Meksiko, Jesus Ramirez kepada wartawan.

"Akan tetapi ini jelas berhubungan dengan operasi anti-pencurian bahan bakar minyak," tambahnya.

Presiden Lopez Obrador yang mulai menjabat pada Desember 2018 lalu telah mengobarkan perang terhadap aksi pencurian bahan bakar minyak yang merajalela dari jaringan pipa milik perusahaan minyak negara, Pemex.

Aksi pencurian besar-besaran itu diduga melibatkan kartel obat-obatan terlarang dan pejabat korup yang telah merugikan Meksiko sebesar 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 41 triliun) pada 2017.

Dalam pesan yang ditinggalkan geng tersebut, turut menyerukan pembebasan para tersangka yang ditangkap dalam operasi menindakan oleh pemerintah.

Baca juga: Otoritas Meksiko Selidiki Dugaan Kelalaian dalam Insiden Ledakan Pipa Minyak Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com