CARACAS, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido mengaku keluarganya diancam oleh pasukan elite kepolisian.
Langkah tersebut memunculkan kekhawatiran terkait keselamatan Guaido yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara pada pekan lalu.
Berbicara di Universitas Caracas dikutip AFP Kamis (31/1/2019), Guaido berkata pasukan khusus kepolisian (FAES) mengunjungi rumahnya.
Baca juga: Krisis, Venezuela Jual Cadangan Emas Bank Sentral ke Uni Emirat Arab
"FAES menanyakan istri saya Fabiana. Pada momen ini, kekuatan diktator yakin mereka bisa mengintimidasi kami," kata Guaido.
Dia mengklaim menerima informasi tersebut sebelum datang ke universitas. Namun, dia memilih fokus mengumumkan janjinya kepada rakyat Venezuela.
"Kalian bakal bertanggung jawab jika berani mengintimidasi bayi saya yang baru berusia 20 bulan," ancam Guaido dikutip BBC.
Sejumlah pemimpin oposisi dipenjara dalam beberapa tahun terakhir ketika Presiden Nicolas Maduro menjabat, dan membuat krisis menyebar di Venezuela.
Sebelumnya, politisi Eropa mengakui Guaido sebagai penjabat presiden. Sebuah langkah lain untuk mendongkel Maduro.
Selain berusaha mengambil dukungan dari luar negeri, politisi 35 tahun tetap mempertahankan tekanan kepada Maduro.
Dia menyerukan adanya aksi unjuk rasa pada Sabtu (2/2/2019) di tengah upaya Mahkamah Agung Venezuela membekukan asetnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.