Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2019, 11:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido mengaku keluarganya diancam oleh pasukan elite kepolisian.

Langkah tersebut memunculkan kekhawatiran terkait keselamatan Guaido yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara pada pekan lalu.

Berbicara di Universitas Caracas dikutip AFP Kamis (31/1/2019), Guaido berkata pasukan khusus kepolisian (FAES) mengunjungi rumahnya.

Baca juga: Krisis, Venezuela Jual Cadangan Emas Bank Sentral ke Uni Emirat Arab

"FAES menanyakan istri saya Fabiana. Pada momen ini, kekuatan diktator yakin mereka bisa mengintimidasi kami," kata Guaido.

Dia mengklaim menerima informasi tersebut sebelum datang ke universitas. Namun, dia memilih fokus mengumumkan janjinya kepada rakyat Venezuela.

"Kalian bakal bertanggung jawab jika berani mengintimidasi bayi saya yang baru berusia 20 bulan," ancam Guaido dikutip BBC.

Sejumlah pemimpin oposisi dipenjara dalam beberapa tahun terakhir ketika Presiden Nicolas Maduro menjabat, dan membuat krisis menyebar di Venezuela.

Sebelumnya, politisi Eropa mengakui Guaido sebagai penjabat presiden. Sebuah langkah lain untuk mendongkel Maduro.

Selain berusaha mengambil dukungan dari luar negeri, politisi 35 tahun tetap mempertahankan tekanan kepada Maduro.

Dia menyerukan adanya aksi unjuk rasa pada Sabtu (2/2/2019) di tengah upaya Mahkamah Agung Venezuela membekukan asetnya.

Dia menyebut "Rencana Venezuela" yang dibawanya menargetkan pemulihan produksi minyak, dan mencegah krisis kemanusiaan.

"Kami ingin setiap anak yang lahir di Venezuela punya cita-cita sebanyak anak lain di Barcelona, Madrid, maupun bagian lain di dunia ini," tegasnya.

Kepada Reuters, Ketua Dewan Nasional itu menjanjikan perubahan yang terjadi di Venezuela bakal menguntungkan Rusia dan China.

Baca juga: Pemimpin Oposisi Bantah Venezuela Terancam Perang Saudara

Baik Beijing maupun Moskwa merupakan sekutu Maduro. "Venezuela bakal bertanggung jawab kepada para kreditornya," ucapnya.

Pidato di Caracas itu berlangsung satu hari setelah ribuan pendukung Guaido turun ke jalan dan menyerukan agar militer tidak mendukung Maduro.

Dalam ulasannya di New York Times, Guaido mengaklaim dia melangsungkan pertemuan rahasia dengan sejumlah pejabat militer yang bersedia membelot dari Maduro.

"Mayoritas dari personel militer itu yakin bahwa kekacauan yang terjadi di negara ini sudah tidak bisa diterima," ujarnya.

Baca juga: Rusia Berjanji Bakal Lindungi Aset Minyak Venezuela

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com