KOMPAS.com - Guy Fawkes, juga dikenal sebagai Guido Fawkes, merupakan seorang tentara asal Inggris dan merupakan anggota kelompok Katolik Inggris.
Dia menjadi terkenal setelah partisipasinya dalam Plot Bubuk Mesiu pada 1605 yang berniat meledakkan Istana Westminster saat sidang pembukaan parlemen.
Ketika itu, Raja James I dan perdana menterinya sedang berada di dalam. Namun, plot tersebut gagal dan dia dijatuhi hukuman mati.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pemberontakan Yahudi Polandia terhadap Nazi
Kini, wajahnya menjadi topeng dan dianggap sebagai simbol perlawanan populer, dan diadaptasikan dalam komik dan film V for Vendetta yang dibintangi Natalie Portman.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari tokoh yang kini diperingati setiap 5 November di Inggris tersebut.
1. Masa Kecil
Fawkes diduga lahir pada 13 April 150 di York, dan merupakan anak kedua dari pengacara bernama Edward Fawkes dan Edith.
Ayahnya meninggal ketika Fawkes berusia delapan tahun. Setelah itu ibunya menikah lagi dengan pria bernama Dionis Baynbrigge (atau Bainbridge).
Setelah lulus sekolah, awalnya dia mengabdi dengan Viscount Pertama Montagu Anthony Browne. Namun, Browne ternyata tidak menyukainya.
Dia kemudian memecat Fawkes. Dia kemudian bekerja kembali di Montagu di bawah Viscount Kedua Anthony-Mari Browne yang berkuasa pada usia 18 tahun.
Pada Oktober 1591, dia menjual tanah yang diwariskan dari ayahnya di Clifton, dan pergi untuk berpartisipasi dalam Perang 80 Tahun antara Spanyol dengan Republik Belanda.
Karena kekalahan di Deventer atas Spanyol, Fawkes kemudian beralih kesetiaan bagi Negeri "Matador", dan mengemban pangkat alferez atau perwira junior.
Dia mempunyai kecekapan ketika ikut dalam pengepungan Calais pada 1596 dan tujuh tahun kemudian, dia diangkat sebagai Kapten.
Pada masa itu, Inggris mengalami perpecahan agama di mana Gereja Inggris didirikan oleh Raja Henry VIII. Namun Katolik sempat naik di masa pemerintahan putrinya, Mary I.
Setelah itu, Protestan naik ketika Elizabeth I bertakhta yang kemudian mendapat ekskomunikasi dari Gereja Katolik di bawah kuasa Paus Pius V.
Dia sempat pergi ke Spanyol untuk meminta dukungan guna melancarkan pemberontahan terhadap London, terutama mengarah kepada penerus Elizabeth I, James I.
Baca juga: Seorang Senator AS Yakinkan Trump Dukung Plot Pembunuhan Kim Jong Un
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.