Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China: Jika Militer AS Sangat Kuat, Mengapa Harus Takut kepada Kami?

Kompas.com - 31/01/2019, 17:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - China menanggapi laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang menyatakan bahwa mereka merupakan salah satu negara yang dianggap sebagai ancaman.

Direktur Intelijen Nasional AS Daniel Coats dalam laporannya kepada Senat bahwa China dan Rusia memberi tantangan bagi kepentingan Washington.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang berkata, AS merupakan negara nomor satu di dunia serta militernya tidak ada tandingannya.

Baca juga: Trump Dikabarkan Setujui Anggaran Militer AS Rp 10.800 Triliun

"Jadi, jika AS saja merasa ada ancaman dari segala arah, bagaimana dengan negara lain?" kata Geng dikutip Newsweek Rabu (30/1/2019).

"Saya tidak tahu dari mana ketakutan AS terhadap kami berasal," kata Geng. Dia menuturkan tidak ada keamanan absolut di dunia ini.

Geng juga memuji hubungan China dengan Rusia yang disebut berada dalam kondisi terbaik sepanjang sejarah kedua negara.

Menurut Geng, China dan Rusia bersama-sama melindungi perdamaian, keamanan, dan stabilitas baik kawasan maupun dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan China dan Rusia semakin mesra karena mempunyai kesepahaman soal pengaruh AS yang dianggap berbahaya bagi agenda mereka.

Meski Presiden Donald Trump sempat menyiratkan ingin bekerja lebih dekat dengan dua negara, dua tahun pemerintahannya membuat AS semakin mnejauh.

Beijing dan Moskwa dianggap sebagai musuh jika berdasarkan dokumen seperti Strategi Keamanan Nasional, Strategi Pertahanan Nasional, hingga Tinjauan Pertahanan Rudal 2019.

Dalam dokumen rudal itu, AS berniat memasang sistem pertahanan yang bisa mendeteksi dan menghancurkan rudal dari luar angkasa.

Sebagai balasan, China dan Rusia memperingatkan potensi perlombaan senjata. Ketiga negara mulai mengembangkan senjata hipersonik.

Rusia mengklaim bahwa rudal hipersonik bakal segera difungsikan. Sementara Beijing mengembangkan sistem pertahanan untuk menangkal senjata hipersonik tersebut.

Washington, di satu sisi, masih mempunyai keunggulan dalam bidang teknologi. Namun Institut Perdamaian AS menuturkan ada kans AS bakal kesulitan melawan China atau Rusia.

Lebih lanjut, Geng berharap AS bisa mengesampingkan pikiran negatifnya, dan bergandengan tangan dengan China serta Rusia untuk menciptakan perdamaian dunia.

Baca juga: Ilmuwan Militer China Klaim Ciptakan Radar yang Jangkau Area Seluas Negara India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com