MANILA, KOMPAS.com - Militer Filipina menggelar serangan terhadap kelompok militan lokal yang diyakini mendalangi pengeboman gereja Katolik di Mindanao.
Pemerintah mengintensifkan operasi militer terhadap sebuah kelompok pecahan Abu Sayyaf di provinsi Sulu, wilayah selatan Filipina.
Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana pada Rabu (30/1/2019). Dia menambahkan operasi itu termasuk serangan udara ke kota Jolo pada Selasa (29/1/2019).
Baca juga: Masjid di Filipina Diserang Granat, 2 Orang Tewas
Lorenzana menegaskan, perintah Presiden Rodrigo Duterte amat jelas yaitu untuk menghancurkan Abu Sayyaf.
Sementara itu, para penyidik masih mencari para tersagka lain serangan yang menewaskan 21 orang itu.
Di antara korban tewas termasuk dua orang asal Yaman yang diyakini sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut.
Menyusul serangan terhadap gereja itu, pada Rabu, sebuah masjid di kota Zamboanga dilempar granat dan menewaskan dua orang.
Pemerintah mengimbau agar warga tak berspekulasi dan menyebut serangan terhadap masjid itu adalah sebuah aksi balas dendam pasca-pengeboman gereja.
"Kami masih menyelidiki, tetapi kami belum menemukan koneksi antara keduanya," ujar Lorenzana.
Baca juga: Tim Investigasi Sebut Pelaku Peledakan Katedral di Filipina Bukan ISIS
"Di masa lalu saat gereja dibom, tidak pernah ada aksi balas dendam," tambah dia.
Jolo adalah bsis dari sejumlah faksi kelompok radikal Islam. Jolo juga merupakan satu-satunya daerah di wilayah selatan Filipina yang menentang Bangsamoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.