Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Meksiko Sudahi Perang terhadap Kartel Narkoba

Kompas.com - 31/01/2019, 11:07 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Presiden Meksiko Andrea Manuel Lopez Obrador pada Rabu (30/1/2019) mengumumkan upaya memerangi narkoba telah berakhir.

Artinya, pemerintahannya tidak akan lagi memprioritaskan pengerahan tentara untuk menangkap gembong kartel narkoba.

Diwartakan AFP, pemerintah Meksiko telah menerjunkan tentara untuk melawan kartel narkoba yang kuat sejak 2006.

Baca juga: Presiden Meksiko Umumkan Kebijakan untuk Cegah Warga Curi Minyak dari Pipa

Meski strategi tersebut telah banyak menuai kritik, namun pihak berwenang berhasil menangkap gembong terkenal. Upaya penumpasan perdagangan narkoba turut diramaikan dengan kartel yang saling berperang.

"Tidak ada perang. Tidak ada perang secara resmi. Kami menginginkan perdamaian dan akan mencapai perdamaian," katanya.

"Tidak ada capo yang ditangkap karena itu bukan tujuan utama kami," imbuhnya, merujuk pada bos kartel narkoba.

Kini, tujuan pemerintah Meksiko condong kepada menjamin keselamatan publik, dengan mengurangi jumlah pembunuhan setiap hari.

Sebagai informasi, Meksiko harus menghadapi 200.000 kematian akibat pembunuhan sejak militer ditempatkan di jalan-jalan 13 tahun lalu.

Beberapa negara bagian memiliki tingkat pembunuhan setara dengan negara paling keras di dunia.

Tahun lalu disebut sebagai tahun paling kejam dalam sejarah Meksiko, dengan 33.341 kasus pembunuhan.

Lopez Obrador telah mengusulkan serangkaian program sosial yang diklaim akan mengakhiri kemiskinan yang mendorong kejahatan kekerasan.

Baca juga: Mantan Presiden Meksiko Disebut Terima Suap Rp 1,4 Triliun dari El Chapo

Sebagai gantinya, dia mendorong garda nasional dengan puluhan ribu tentara yang secara resmi akan bertugas sebagai polisi sipil di bawah kendali militer.

Pakar keamanan Alejandro Hope menilai, ada kontradiksi yang jelas dalam pernyataan Lopez Obrador.

"Strategi anti-kejahatannya hampir tidak mengubah apa pun, tidak berbeda dari pemerintah sebelumnya, dan bahkan menekankan penggunaan angkatan bersenjata untuk keamanan publik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com