Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Bantah Laporan Kepala Intelijen AS soal Korut dan ISIS

Kompas.com - 30/01/2019, 21:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merespon laporan kepala mata-mata soal Korea Utara (Korut) dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dalam serangkaian kicauannya di Twitter, Trump membantah pernyataan tertulis tentang "ancaman dunia" dari Direktur Intelijen Nasional AS Daniel Coats kepada Senat.

Baca juga: Intelijen AS Yakin Korea Utara Tak Akan Lucuti Semua Senjata Nuklir

Dikutip The Guardian Rabu (30/1/2019), dalam laporan tersebut Coats menyebut sangat kecil kemungkinan Korut bakal menyerahkan senjata nuklirnya.

Sebab, pimpinan Korut menganggap senjata nuklir tersebut sangat penting bagi kelangsungan rezim yang tengah berkuasa.

"Kami terus menilai, Korea Utara tidak mungkin menyeragkan semua senjata nuklirnya dan kemampuan produksinya," katanya kepada Kongres.

Dia menyoroti pernyataan kesanggupan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un untuk melakukan denuklirisasi saat bertemu Trump di Singapura pada 12 Juni 2018.

Coats menjelaskan ucapan itu tidak lebih dari formulasi permintaan agar AS bersedia menghentikan pengerahan serta latihan militer.

Laporan penilaian Coats tersebut mendapat dukungan dari Kepala Badan Intelijen Pertahanan Letnan Jenderal Robert Ashley.

"Kemampuan dan ancaman yang hidup sejak tahun lalu masih kita rasakan hingga saat ini," ujar Ashley di hadapan komite Senat.

Trump kemudian menanggapi bahwa selama dia menjadi presiden, ISIS sudah kehilangan pengaruh maupun tak bisa merajalela di Suriah.

"Sejak perkembangan bagus dibuat dalam lima pekan terakhir, ISIS bakal segera hancur. Tak pernah terbayangkan dua tahun sebelumnya," klaim Trump.

Kemudian soal Korut, presiden 72 tahun itu menyatakan hubungan AS dengan negara komunis itu belum pernah berjalan begitu baik di era sebelumnya.

Dia menuturkan sejak di eranya, tidak ada lagi uji coba nuklir, dan tawanan warga negara AS dibebaskan, dan dia yakin proses denuklirisasi mulai berjalan.

Trump menampik laporan intelijen bahwa meski Pyongyang tak menggelar uji coba, bukan berarti mereka berhenti memproduksi nuklir.

"Saya tidak sabar untuk segera bertemu Kim Jong Un. Perkembangan yang begitu berbeda tengah terasa!" tutur Trump kembali.

Baca juga: Ditinggal Anak Buahnya, Komandan ISIS Tewas Bertempur Sendirian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com