WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merespon laporan kepala mata-mata soal Korea Utara (Korut) dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dalam serangkaian kicauannya di Twitter, Trump membantah pernyataan tertulis tentang "ancaman dunia" dari Direktur Intelijen Nasional AS Daniel Coats kepada Senat.
Baca juga: Intelijen AS Yakin Korea Utara Tak Akan Lucuti Semua Senjata Nuklir
Dikutip The Guardian Rabu (30/1/2019), dalam laporan tersebut Coats menyebut sangat kecil kemungkinan Korut bakal menyerahkan senjata nuklirnya.
Sebab, pimpinan Korut menganggap senjata nuklir tersebut sangat penting bagi kelangsungan rezim yang tengah berkuasa.
"Kami terus menilai, Korea Utara tidak mungkin menyeragkan semua senjata nuklirnya dan kemampuan produksinya," katanya kepada Kongres.
Dia menyoroti pernyataan kesanggupan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un untuk melakukan denuklirisasi saat bertemu Trump di Singapura pada 12 Juni 2018.
Coats menjelaskan ucapan itu tidak lebih dari formulasi permintaan agar AS bersedia menghentikan pengerahan serta latihan militer.
Laporan penilaian Coats tersebut mendapat dukungan dari Kepala Badan Intelijen Pertahanan Letnan Jenderal Robert Ashley.
"Kemampuan dan ancaman yang hidup sejak tahun lalu masih kita rasakan hingga saat ini," ujar Ashley di hadapan komite Senat.
Trump kemudian menanggapi bahwa selama dia menjadi presiden, ISIS sudah kehilangan pengaruh maupun tak bisa merajalela di Suriah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.