CARACAS, KOMPAS.com - Dua tentara yang membelot dari Venezuela meminta bantuan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kepada CNN Selasa (29/1/2019), mantan prajurit Carlos Guillen Martinez dan Josue Hidalgo Azuaje yang tinggal di luar negeri meminta dukungan militer.
Mereka mengklaim menjalin kontak dengan tentara yang siap membelot dan mengalihkan kesetiaan dari rezim Presiden Nicolas Maduro.
Baca juga: Menyatakan Menentang Presiden Maduro, 27 Tentara Venezuela Ditahan
"Sebagai pasaukan Venezuela, kami meminta dukungan dalam bentuk logistik seperti komunikasi dan senjata, sehingga bisa mewujudkan kemerdekaan Venezuela," ujar Martinez.
Azuaje menimpali dengan menyatakan mereka tidak hanya membutuhkan dukungan AS. Namun negara Amerika Latin lainnya seperti Brasil, Kolombia, serta Peru.
Dua tentara pembelot itu menuturkan, banyak rekan sejawat mereka yang merasa frustrasi dengan hiperinflasi hingga kelangkaan makanan di Venezuela.
Permohonan itu muncul setelah Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton melontarkan peringatan kepada pemerintahan Maduro.
Bolton berkata jika Maduro menggunakan kekerasan terhadap oposisi, terutama pemimpin mereka Juan Guaido, Maduro bakal menerima balasan.
Bolton juga menyerukan kepada militer Venezuela untuk mengalihkan dukungan mereka dari Maduro kepada Guaido secara damai.
Para petinggi militer seperti Menteri Pertahanan Vladimir Padrino menegaskan bahwa mereka setia dan siap mati demi Maduro.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.