BREAKING: Governor of Bangkok has just announced that all 437 schools under his jurisdiction will close immediately until 1st February due to air pollution
♦? ??????????. ??????? ???????? ??????????????????? ??????????????????? https://t.co/mnlnmIrZDd #BangkokSmog #???????????. pic.twitter.com/PMVCjx86lm
— Richard Barrow in Thailand ???????? ???????? (@RichardBarrow) January 30, 2019
El Nino adalah fenomena cuaca dengan ciri suhu hangat yang tak lazim dan curah hujan yang minim.
Badan PBB Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperkirakan fenomena El Nino ini akan terjadi pada akhir Februari nanti.
Sementara itu, menurut harian The Bangkok Post, pemerintah mempertimbangkan penggunaan drone untuk menyemprotkan air untuk mengurangi partikel debu.
Direktur Istitur Tekknologi Pertahanan Preecha Pradapmuk mengatakan 12 buah drone disediakan pihak swasta dan organisasi pemerintah untuk melakukan misi uji coba di beberapa lokasi Bangkok.
Di sana ke-12 drone itu akan terbang di ketinggian 24 meter dan menyemprotkan air selama 30-40 menit.
Penyemprotan air ini dilakukan untuk mengurangi konsentrasi PM2,5 sebesar 10 mikrogram per meter kubik.
Pemerintah juga memeprtimbangkan untuk menggunakan hujan buatan tetapi para pakar mempertanyakan efektivitas cara ini.
Baca juga: Lawan Polusi Udara, Militer China Kerahkan 60.000 Tentara Tanam Pohon
"Hujan buatan tak akan berhasil, karena kondisi meteorologinya tidak bagus. Cuaca terlalu kering," kata Sonthi Kotchawat, seorang pakar kesehatan lingkungan independen.
Menurut Departemen Pengendali Polusi, sepeti dikabarkan The Bangkok Post, penyebab polusi udara ini adalah kendaraan bermesin disel, pembakaran luar ruangan, industri berat, dan pembangkit listrik.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan