CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan dia siap untuk menggelar negosiasi dengan oposisi yang didukung Amerika Serikat (AS).
Dalam wawancara dengan harian Rusia RIA Novosti di Caracas, dia siap untuk duduk semeja dengan oposisi yang dipimpin Juan Guaido.
"Jadi kami bisa membahas apa yang terbaik bagi Venezuela ke depannya," ucap Maduro sebagaimana diwartakan AFP Rabu (30/1/2019).
Baca juga: Trump Pertimbangkan Opsi Militer ke Venezuela untuk Gulingkan Maduro
Pekan lalu, negara kaya minyak di Amerika Selatan itu mengalami krisis politik setelah Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara.
AS bersama Kanada dan sejumlah negara Amerika Latin lainnya menyatakan dukungan terhadap Ketua Dewan Nasional Venezuela tersebut.
Sementara China dan Rusia yang selama ini menjadi mitra dagang utama Caracas masih mengumumkan berpihak kepada Maduro.
Presiden yang berkuasa 2013 itu melanjutkan, dia bakal mendukung pemilihan parlemen sebagai bentuk diskusi politik yang sehat.
Namun, di saat yang sama dia menolak kemungkinan adanya pemilihan presiden dengan menyatakan pilpres telah selesai dihelat.
"Jika kaum imperialis ingin mengadakan pemilihan presiden, maka mereka harus menunggu setidaknya hingga 2025 mendatang," tegas Maduro.
Presiden berusia 56 tahun itu memenangkan pilpres pada Mei 2018. Namun pemilihan itu disebut AS maupun Uni Eropa tidak sah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.