Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/01/2019, 23:49 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Pemerintah Perancis tengah mempertimbangkan untuk mengizinkan kepada warga negaranya yang ditahan di Suriah karena terlibat dengan ISIS untuk kembali ke Perancis.

Hal tersebut menyusul rencana penarikan pasukan Amerika Serikat dari negara konflik tersebut dan membuka peluang para tahanan anggota ISIS di Suriah untuk melarikan diri atau dibebaskan.

Perancis khawatir, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi bakal membebaskan para anggota asing ISIS dan akan mengancam negaranya.

"Mengingat perkembangan situasi militer di Suriah saat ini, kemudian keputusan-keputusan yang diambil AS, serta untuk memastikan keamanan Perancis."

"Kami sedang mempertimbangkan semua opsi untuk menghindari pelarian dan penyebaran individu-individu yang berpotensi berbahaya ini," kata Kementerian Luar Negeri Perancis dalam pernyataannya, Selasa (29/1/2019).

Baca juga: Irak Serukan Pemulangan Anak-anak dari Anggota Asing ISIS yang Ditahan

"Jika pasukan yang bertugas menjaga para anggota ISIS asal Perancis memutuskan untuk mengusir mereka kembali ke negaranya, mereka akan langsung ditempatkan di tangan hukum."

"Orang-orang ini telah secara sukarela bergabung dengan organisasi teroris yang berperang di Levant, melancarkan serangan di Perancis, dan terus mengancam kita," lanjut pernyataan kementerian, dilansir AFP.

Salah satu sumber keamanan Perancis, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP bahwa ada sekitar 130 orang yang berpeluang untuk dipulangkan. Jumlah tersebut termasuk pria maupun wanita dan telah dikonfirmasi pihak kementerian luar negeri.

Sementara disampaikan Menteri Dalam Negeri, Christophe Castaner keputusan AS dalam menari pasukannya turut menjadi bahan pertimbangan Perancis.

"Amerika menarik diri dari Suriah. Di sana ada orang-orang yang ditahan (di wilayah Suriah yang dikendalikan Kurdi) dan yang ditahan karena Amerika ada di sana dan bisa saja akan dibebaskan," ujarnya kepada saluran berita BFM.

Baca juga: Ribuan Eks Anggota Asing ISIS Diijinkan Keluar dari Raqqa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke