WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertimbangkan intervensi militer untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Pernyataan itu diungkapkan anggota Senat AS dari Partai Republik Lindsey Graham kepada Axios, dilansir Newsweek Senin (28/1/2019).
Baca juga: Atase Militer Venezuela Membelot dari Maduro dan Mendukung Oposisi
Senator yang dikenal sebagai sekutu Trump itu berujar, sang presiden tetap "tajam" terhadap Venezuela di tengah rencana untuk mendukung oposisi anti-Maduro.
Graham berkata, diskusi antara dirinya dengan Trump terjadi dua pekan lalu setelah pemimpin oposisi Juan Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden.
Trump adalah pemimpin luar negeri pertama yang mengakui Guaido sebagai pemimpin yang sah dengan AS merupakan garda terdepan pemberi dukungan.
"Presiden sempat bertanya 'Bagaimana pendapat Anda jika saya mengerahkan militer?' Saya menjawab bahwa dia tak boleh bertindak buru-buru," kata Graham.
Senator dari Carolina Selatan itu memberi penjelasan kepada Trump bahwa dia bakal menggunakan opsi militer jika kepentingan nasional AS terancam.
Washington sejauh ini masih menahan diri dari mengerahkan pasukan untuk menekan Maduro yang menggantikan mendiang Hugo Chavez pada 2013.
Meski begitu, pada 2016 dia sempat mengejutkan dua mantan stafnya, HR McMaster dan Rex Tillerson, dengan bertanya mengapa AS tidak langsung menginvasi Venezuela.
Rumor penggunaan opsi militer kentara setelah Penasihat Keamanan Nasional John Bolton tertangkap kamera membawa kertas catatan berwarna kuning.
"5.000 pasukan ke Kolombia" merupakan sebagian dari isi catatan yang dibawa Bolton ketika menggelar konferensi pers di Gedung Putih.
So this notepad that National Security Advisor John Bolton was holding today at the White House briefing on Venezuela says:
"Afghanistan -> Welcome the Talks. 5,000 troops to Colombia."
If confirmed this would be a pretty terrible OPSEC breach.https://t.co/KS0Issfvps pic.twitter.com/IOrSprG567
— Rao Komar (@RaoKomar747) January 28, 2019
Kepada AFP, pejabat anonim Gedung Putih berkata saat ini tidak ada kondisi yang mendukung opsi untuk mengerahkan pasukan ke Kolombia yang berbatasan dengan Venezuela.
Selama memberi pengarahan, Bolton tidak menampik adanya pilihan untuk mengerahkan tentara AS guna menjungkalkan Maduro.
"Presiden sudah mengungkapkan keinginannya dengan jelas bahwa segala pilihan sudah tersedia di mejanya," ujar Bolton.
Baca juga: Maduro Pamerkan Kesetiaan Militer Venezuela
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.