KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Pemerintah Denmark memutuskan untuk membangun pagar di perbatasan dengan Jerman. Namun, tugasnya bukan menangkal manusia, melainkan babi.
Dilaporkan The Guardian Senin (28/1/2019), pagar tersebut bakal menahan migrasi babi hutan, dan membentang sepanjang 70 km di perbatasan dua negara.
Pengerjaan pagar perbatasan itu sudah dimulai Senin dan berlangsung di kawasan utara, Negara Bagian Jerman Schleswig-Holstein.
Baca juga: Jual Daging Sapi Dioplos Babi, 2 Pedagang Diamankan
Para wakil rakyat dan dinas lingkungan Denmark telah menyepakati proyek itu pada musim panas 2018, dan berargumen kebijakan itu bisa mencegah flu babi Afrika (ASF).
BBC memberitakan, ASF tidak berbahaya bagi manusia. Namun mematikan bagi babi karena hingga saat ini, belum ditemukan obatnya.
Penyakit itu memang belum terdeteksi di Jerman maupun Denmark. Namun Belgia sempat menyatakan ada dua babi hutan mati karena ASF pada musim gugur 2018.
Kopenhagen sebisa mungkin berusaha mencegah penyebaran ASF karena babi merupakan salah satu komoditi ekspor utama mereka.
Setiap tahun, negara berpenduduk sekitar 6 juta jiwa itu mengekspor 28 juta ekor babi, dan menghasilkan 30 miliar kroner, atau Rp 64,7 triliun.
Menteri Lingkungan dan Makanan Jakob Ellemann-Jensen berkata jika ASF masih menjangkiti babi di Denmark, ekspor ke negara non-Uni Eropa bisa terganggu.
"Kami bertekad melakukan segala cara untuk mencegah demam babi Afrika ini sampai ke Denmark. Saat ini, kami berhasil mendirikan pagar babi hutan," tukasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.