Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Praktik Sihir, 10 Anak di Tanzania Tewas dengan Sebagian Organ Hilang

Kompas.com - 29/01/2019, 07:55 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

DODOMA, KOMPAS.com - 10 anak berusia tiga sampai enam tahun ditemukan tewas dengan beberapa organ tubuh yang hilang selama bulan ini di Njombe, Tanzania.

Diwartakan CNN, Senin (28/1/2019), Wakil Menteri Kesehatan Tanzania Faustine Ndugulile mengatakan, seluruh anak-anak itu dilaporkan hilang sejak Desember lalu. Mereka diduga diculik dari rumah.

Jenazah mereka ditemukan pada pekan lalu usai polisi menggelar operasi pencarian di sekitar distrik Njombe, berdasarkan laporan kehilangan dari para orangtua.

Baca juga: Dua Kapal Tanzania Terbakar di Perairan Crimea, 20 Orang Diyakini Tewas

"Sejauh ini, kami telah menemukan 10 jenazah, sebagian besar bagian pribadi dan gigi mereka hilang," ucapnya.

Hilangnya organ reproduksi dan pernapasan anak-anak tersebut diyakini terkait dengan kepercayaan takhayul.

"Pembunuhan ini sehubungan dengan praktik sihir yang tren, di mana dukun meminta orang untuk mendapatkan organ manusia sebagai ritual mendapat uang," kata Ndugulile.

"Kami ingin mengidentifikasi para pelaku, tapi fokus kami juga mendidik praktisi tradisional dan menghentikan tindakan semacam ini," imbuhnya.

Dilansir dari All Africa, Komisaris Distrik Njombe, Ruth Msafiri, mengatakan empat anak yang terbunuh berasal dari Njombe dan sisanya dari berbagai distrik.

Dia mengatakan, salah satu anak bahkan ditemukan dengan tenggorokan yang hilang dan satu jenazah lain ditemukan di sungai Hagafilo.

Seorang penduduk desa Chaugingi di Njombe, Atupele Sanga, mengatakan orangtua kini selalu mengawal anak mereka ke sekolah.

"Kami memiliki lebih sedikit jam kerja karena harus mengantar anak-anak sekolah di pagi hari dan menjemput mereka di sore hari," tuturnya.

"Situasinya lebih buruk karena kami takut meninggalkan anak-anak di rumah, sebab pembunuh masih buron," ucapnya.

Baca juga: Presiden Tanzania Pilih Bantuan China daripada Barat, Ini Alasannya

Kementerian Kesehatan meyakini, pembunuhan tersebut tidak terkait dengan ritual albino yang lazim di Tanzania dan negara lain di Afrika Timur.

Tanzania merupakan salah satu negara dengan tingkat albinisme tertinggi di dunia dengan 1:1.500 orang.

Amnesty International mencatat, masih ada kurangnya edukasi dan toleransi terhadap albino di Tanzania, yang kerap dibunuh agar diambil tulang dan organnya untuk dijual kepada dukun demi ramuan "ajaib".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com