Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas 14.000 Orang Positif HIV di Singapura Bocor di Internet

Kompas.com - 28/01/2019, 21:57 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Identitas dan informasi rahasia dari 14.200 orang yang didiagnosis HIV di Singapura dilaporkan telah dicuri dan dibocorkan ke internet.

Insiden kali ini menjadi kasus kebocoran data besar-besaran yang terjadi untuk kali kedua di Singapura dalam beberapa bulan terakhir.

"Informasi rahasia mengenai 14.200 individu yang didiagnosis dengan HIV, hingga Januari 2013, termasuk 2.400 kontak mereka, telah dimiliki oleh seseorang yang tidak berwenang," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

"Informasi tersebut telah diungkapkan tanpa izin ke dunia maya.. Kami mohon maaf atas kecemasan dan kesulitan yang disebabkan oleh insiden ini," lanjut pernyataan itu.

Informasi pribadi yang telah dicuri tersebut di antaranya meliputi nama, nomor identifikasi, detail kontak, hasil tes HIV, serta informasi medis lainnya.

Baca juga: Data Pribadi Ratusan Politisi Jerman Bocor dan Disebar di Internet

"Akses untuk informasi tersebut saat ini telah diblokir, namun data itu masih dimiliki oleh orang yang membocorkannya, dan tidak menutup kemungkinan untuk kembali diungkapkan," kata kementerian.

Dilansir AFP, mereka yang terdampak oleh kebocoran informasi kali ini adalah 5.400 warga Singapura yang didiagnosis dengan HIV hingga Januari 2013, serta 8.800 warga asing yang didiagnosis dengan HIV sampai dengan Desember 2011.

Kementerian Kesehatan dilaporkan menerima informasi tentang kebocoran data rahasia tersebut oleh pihak kepolisian pada pekan lalu.

Pihak kementerian meyakini informasi rahasia tersebut dimiliki oleh Mikhy Farrera Brochez, seorang pria berkewarganegaraan AS yang pernah tinggal di Singapura selama 2008 hingga 2016.

Dia disebut sempat ditahan pada Maret 2017 setelah dinyatakan bersalah atas kasus penipuan dan pelanggaran narkoba.

"Dia telah dideportasi dari Singapura setelah menyelesaikan masa hukumannya. Saat ini dia tidak berada di Singapura, namun kami sedang mencari bantuan dari mitra asing kami," kata kementerian.

Brochez diduga memperoleh informasi rahasia itu dari mitranya, Ler Teck Siang, seorang dokter di Singapura, yang diyakini memiliki akses terhadap pendaftaran pasien HIV.

Baca juga: Peretas Curi Data Kesehatan Milik PM Singapura

Siang juga telah dinyatakan bersalah pada September tahun lalu atas perannya dalam tindakan kriminal yang dilakukan Brochez dan dijatuhi hukuman 24 bulan penjara.

Sebelumnya pada bulan Juni hingga Juli tahun lalu, data catatan kesehatan milik 1,5 juta warga Singapura, termasuk Perdana Menteri Lee Hsien Loong, dilaporkan telah dicuri.

Tindakan pelanggaran data terbesar yang pernah terjadi di Singapura itu diduga disponsori oleh pemerintahan negara asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com