Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Investigasi Sebut Pelaku Peledakan Katedral di Filipina Bukan ISIS

Kompas.com - 28/01/2019, 19:37 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Tim yang menyelidiki serangan bom di sebuah katedral di Pulau Jolo, wilayah selatan Filipina menyebut tersangka utama adalah sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Abu Sayyaf.

Pemerintah Filipina mengatakan, Ajang-Ajang sebuah faksi kecil diyakini melakukan serangan ini sebagai bentuk balas dendam.

"Tahun lalu pemimpin mereka tewas. Banyak laporan yang menyebut mereka berencana untuk membalas," ujar juru bicara militer regional Letkol Gerry Besana.

Baca juga: Duterte Sangat Murka atas Ledakan Bom di Gereja Filipina

"Kami melihat mereka dari rekaman CCTV. Pelaku adalah saudara dari sang pemimpin yang tewas," tambah Besana.

"Dia terlihat bersama dua orang anggota lain Ajang-Ajang," lanjut Besana.

Militer mengatakan, kelompok ini beranggotaan keluarga anggota Abu Sayyaf yang tewas dalam bentrokan dengan pemerintah.

"Ada operasi besar-besara terhadap mereka (Ajang-Ajang). Kelompok ini sudah berubah menjadi kelompok pembalas dendam," kata Rommel Banlaoi, ketua Institut Riset Perdamaian, Kekerasan, dan Terorisme Filipina.

Meski Abu Sayyaf menyatakan sumpah setia kepada ISIS tetapi hal itu tak otomatis berlaku bagi anggota Ajang-Ajang.

"Tak semua anggota Ajang-Ajang mendukung ISIS, tetapi mereka semua anggota Abu Sayyaf. Mereka tidak terafiliasi dengan ISIS," ujar Banlaoi.

Sebelumnya, ISIS, lewat komunike resmi, mengatakan dua pengebom bunuh diri beraksi di katedral tersebut.

Baca juga: ISIS Klaim Serangan Bom yang Guncang Katedral di Filipina

Namun, militer Filipina menyebut, bom kedua ditaruh di sebuah kotak peralatan di sebuah sepeda motor di area parkir katedral.

Polisi yakin bom kedua itu diaktifkan dari jarak jauh tetapi tidak memberi penjelasan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com