WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pembeli anonim dari Snyder County, Pennsylvania, AS membayar 3.000 dollar AS atau sekitar Rp 42 juta untuk selembar jubah dan tudung Ku Klux Klan (KKK).
Namun, hal ini membuat warga setempat marah dan sebagian dari mereka menyamakan hal ini dengan membeli batu bata dari kamp konsentrasi Auschwitz.
"Kami tak berniat menyinggung siapa pun," kata juru lelang Dawn Miller usai menjual kostum KKK asli dari masa 1920-an di pelelangan Beaver Spring, Sabtu (26/1/2018).
Baca juga: Siswa Kenakan Kostum Ku Klux Klan di Kelas, Seorang Guru Diskors
Jubah dan tudung semacam ini biasa digunakan anggota kelompok supremasis kulit putih saat mereka melecehan warga kulit hitam atau Yahudi.
Barang tersebut sudah memicu kontroversibahkan sebelum dilelang karena beberapa orang termasuk seorang pendeta mempermasalahkannya.
Dawn dan suaminya Frank Miller kepada media lokal mengatakan dengan berbagai kontroversi itu mereka berharap jubah KKK itu bisa terjual dengan harga 750 dollar AS atau sekitar Rp 10,5 juta.
Dan kenyataannya, benda itu terjual dengan harga empat kali lipat lebih tinggi dari yang diharapkan.
Jubah itu terjual hanya dalam waktu dua menit dan Frank mengaku terkejut dengan harga jualnya.
KKK Hood, Robe Up for Auction in Snyder County https://t.co/v2p5dzEf5u pic.twitter.com/phjohujwn3
— WNEP (@WNEP) January 26, 2019
Dua penawar hadir langsung di pelelangan, lima melalui telepon, dan satu orang sudah mengajukan tawaran terlebih dahulu.
Seorang kolektor asal Pennsylvania, yang identitasnya tidak diungkap, menjadi pemenang. Namun, tak banyak warga Snyder County yang memuji keberhasilannya.
"Ini adalah barang yang seharusnya tidak dijual," ujar seorang pria kepada stasiun televisi WNEP-TV.
"Tudung dan jubah Ku Klux Klan adalah pesan kebencian dan saya tak suka seseorang mendapat keuntungan dari benda ini," tambah dia.
Warga lain mengatakan, pembeli jubah KKK adalah orang yang memiliki banyak uang tetapi tak punya otak.
"Siapa yang menginginkan barang seperti itu? Ini seperti membeli batu bata dari Auschwitz. Saya tidak akan mau," kata dia.
Namun, Dawn Miller yang sudah empat puluh tahun menggeluti dunia pelelangan mengatakan, dia tetap menjual karena jubah itu adalah benda bersejarah.
Baca juga: Istri Pemimpin Ku Klux Klan Didakwa Membunuh Suaminya
Pernyataan Dawn ini didukung seorang penawar yang gagal membawa pulang jubah itu karena menawar 2.900 dollar AS.
"Barang itu amat langka. Barang itu adalah bagian dari sejarah. Anda tak bisa menghapusnnya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.