Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Januari 1986 Challenger Meledak, Guru Pertama dalam Misi Luar Angkasa Tewas

Kompas.com - 28/01/2019, 14:23 WIB
Bayu Galih

Penulis

KOMPAS.com - Pasangan Edward Christopher Corrigan dan Grace Mary Corrigan tampak semringah di kerumunan orang-orang yang akan menyaksikan peluncuran pesawat luar angkasa Challenger, hari ini 33 tahun lalu, tepatnya pada 28 Januari 1986.

Keduanya kerap jadi sorotan kamera karena putri mereka, Sharon Christa McAuliffe akan tercatat dalam lembar sejarah sebagai orang sipil pertama yang menjelajahi luar angkasa. Christa merupakan orang yang terpilih saat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuat program "Teacher in Space" yang diusulkan Presiden Ronald Reagen.

Ed dan Grace Corrigan, serta ratusan orang yang berada di Komplek Peluncuran 31 Cape Canaveral Air Force Station di Florida terperangah saat mesin roket dinyalakan.

Hitung mundur dilakukan, 3.. 2.. 1.. Roket pun meluncur, membawa Challenger ke angkasa.

Namun, kekaguman orang-orang yang menyaksikan peluncuran Challenger kemudian berganti kepanikan. Ini disebabkan roket tak meluncur lurus ke atas, seperti peluncuran-peluncuran sebelumnya.

Tidak hanya itu, asap putih terlihat mengepul dari roket dan badan pesawat. Kemudian, sekitar 73 detik sejak peluncuran, terjadi ledakan pada roket dan badan pesawat. Challenger hancur berkeping-keping.

Tujuh awak di dalamnya, termasuk Christa McAuliffer dipastikan tewas. Ed, Grace, keluarga Christa yang lain, juga penonton di lokasi peluncuran larut dalam tangis. Duka melanda AS pada hari peluncuran itu.

Selain Christa, terdapat enam awak yang tewas. Mereka adalah Francis "Dick" Scobee (komandan), Michael J Smith (pilot), Ronald McNair (astronot), Judith Resnik (astronot), Ellison Onizuka (astronot), Gregory Jarvis (payload specialist, perwakilan Hughes Space and Communications).

Baca juga: Bola Sepak yang Selamat dari Tragedi Challenger Kembali ke Orbit

Program guru di angkasa

Kru pesawat ulang alik Challenger yang meledak 73 detik setelah diluncurkan pada 28 Januari 1986, (barisan depan kiri ke kanan) Michael Smith, Dick Scobee and Ronald McNair; (barisan belakang kiri kek kanan) Ellison Onizuka, Christa McAuliffe, Gregory Jarvis and Judith Resnik Bettmann/ Mirror Kru pesawat ulang alik Challenger yang meledak 73 detik setelah diluncurkan pada 28 Januari 1986, (barisan depan kiri ke kanan) Michael Smith, Dick Scobee and Ronald McNair; (barisan belakang kiri kek kanan) Ellison Onizuka, Christa McAuliffe, Gregory Jarvis and Judith Resnik
Sharon Christa McAuliffe dilatih sebagai astronot setelah memenangkan proyek Teacher in Space. Program ini diumumkan oleh Presiden Ronald Reagen pada 1984 untuk menginspirasi para pelajar akan program luar angkasa AS.

Dilansir dari History.com, NASA berharap nantinya ada "orang biasa" yang menjelajahi antariksa dan berkomunikasi dengan para murid saat ada di orbit bumi.

Program ini memungkinkan guru yang terpilih untuk menjadi payload specialist atau orang sipil yang dilatih, untuk mendampingi sejumlah astronot ke angkasa.

Christa menjadi orang pertama yang terpilih dalam program ini pada 1985, setelah menyisihkan sekitar 11.000 orang yang mendaftar. Sepuluh guru dipilih sebagai finalis pada 1 Juli 1985, termasuk Christa.

Saat terpilih, Christa McAuliffe merupakan guru di Concord High School, New Hampshire, AS.

Dengan demikian, dia tidak lagi menjalani profesi itu sebab harus mendapatkan pelatihan dan pemeriksaan kesehatan di Johnson Space Center bersama sembilan guru lainnya.

Christa diputuskan sebagai pemenang pada 19 Juli 1985, setelah diumumkan langsung oleh Wakil Presiden George HW Bush.

Sebagai pelapis, NASA memilih Barbara Morgan, seorang guru asal Idaho. Keduanya kemudian menjalani pelatihan untuk disiapkan sebagai astronot pada September 1985 hingga Januari 1986.

Baca juga: 50 Tahun Lalu, Astronot NASA Kirim Hadiah Natal Abadi dari Bulan

Penyebab tragedi

Selain ratusan orang yang menyaksikan langsung di Cape Canaveral, jutaan rakyat AS juga menyaksikan peluncuran pesawat Challenger melalui televisi. Karena itu saat Challenger meledak, tragedi ini sontak menjadi pembicaraan nasional.

Presiden Ronald Reagen kemudian menunjuk komisi khusus untuk menyelidiki meledaknya Challenger. Komisi ini dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri AS William Rogers.

Tidak hanya itu, komisi ini bahkan melibatkan mantan astronot dan orang pertama yang mendarat di bulan, Neil Armstrong.

Komisi ini menemukan bahwa roket dan Challenger gagal menembus atmosfer karena ada kerusakan pada segel "O-ring" pada salah satu (dari dua) roket yang berisi bahan bakar. O-ring itu tidak bekerja sebagaimana mestinya karena cuaca dingin sewaktu peluncuran.

Namun, beberapa waktu kemudian diketahui bahwa cuaca dingin bukan penyebab kerusakan.

Dilansir dari National Geographic, penyebab utama kecelakaan adalah kebocoran pada sambungan SRB (Solid Rocket Booster joint), yang menyebabkan gas superpanas keluar dan membakar roket, serta menyebabkan kehancuran struktur pesawat.

Diketahui juga bahwa tujuh awak yang terdapat di dalam pesawat tidak langsung tewas seketika dan jadi korban ledakan. Mereka diketahui masih berada di kursinya saat kabin menghempas Samudra Atlantik. 

Tragedi 27 Januari 1986 ini menyebabkan AS tak lagi melakukan peluncuran wahana luar angkasa selama dua tahun berikutnya. NASA kemudian melakukan sejumlah perbaikan dan mendesain ulang pesawat luar angkasa.

Hingga kemudian, NASA kembali meluncurkan pesawat luar angkasa pada September 1999 yaitu Discovery.

Misi Discovery ini tercatat berhasil melakukan sejumlah misi penting, misalnya perbaikan teleskop luar angkasa Hubble dan pembangunan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station).

Baca juga: 50 Tahun Lalu, Uni Soviet Cetak Sejarah Pemindahan Awak Pesawat Luar Angkasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com