Sebagai pelapis, NASA memilih Barbara Morgan, seorang guru asal Idaho. Keduanya kemudian menjalani pelatihan untuk disiapkan sebagai astronot pada September 1985 hingga Januari 1986.
Baca juga: 50 Tahun Lalu, Astronot NASA Kirim Hadiah Natal Abadi dari Bulan
Selain ratusan orang yang menyaksikan langsung di Cape Canaveral, jutaan rakyat AS juga menyaksikan peluncuran pesawat Challenger melalui televisi. Karena itu saat Challenger meledak, tragedi ini sontak menjadi pembicaraan nasional.
Presiden Ronald Reagen kemudian menunjuk komisi khusus untuk menyelidiki meledaknya Challenger. Komisi ini dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri AS William Rogers.
Tidak hanya itu, komisi ini bahkan melibatkan mantan astronot dan orang pertama yang mendarat di bulan, Neil Armstrong.
Komisi ini menemukan bahwa roket dan Challenger gagal menembus atmosfer karena ada kerusakan pada segel "O-ring" pada salah satu (dari dua) roket yang berisi bahan bakar. O-ring itu tidak bekerja sebagaimana mestinya karena cuaca dingin sewaktu peluncuran.
Namun, beberapa waktu kemudian diketahui bahwa cuaca dingin bukan penyebab kerusakan.
Dilansir dari National Geographic, penyebab utama kecelakaan adalah kebocoran pada sambungan SRB (Solid Rocket Booster joint), yang menyebabkan gas superpanas keluar dan membakar roket, serta menyebabkan kehancuran struktur pesawat.
Diketahui juga bahwa tujuh awak yang terdapat di dalam pesawat tidak langsung tewas seketika dan jadi korban ledakan. Mereka diketahui masih berada di kursinya saat kabin menghempas Samudra Atlantik.
Tragedi 27 Januari 1986 ini menyebabkan AS tak lagi melakukan peluncuran wahana luar angkasa selama dua tahun berikutnya. NASA kemudian melakukan sejumlah perbaikan dan mendesain ulang pesawat luar angkasa.
Hingga kemudian, NASA kembali meluncurkan pesawat luar angkasa pada September 1999 yaitu Discovery.
Misi Discovery ini tercatat berhasil melakukan sejumlah misi penting, misalnya perbaikan teleskop luar angkasa Hubble dan pembangunan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station).
Baca juga: 50 Tahun Lalu, Uni Soviet Cetak Sejarah Pemindahan Awak Pesawat Luar Angkasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.