Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti AS, Israel Akui Pemimpin Oposisi sebagai Presiden Venezuela

Kompas.com - 28/01/2019, 08:36 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel secara resmi mengakui pemerintahan sementara pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (27/1/2019).

Melansir Times of Israel, langkah itu disebut sebagai upaya yang akan menyenangkan pemerintahan Amerika Serikat, namun dapat menimbulkan masalah bagi komunitas Yahudi di Venezuela.

Baca juga: Bank Sentral Inggris Blokir Penarikan Emas Venezuela oleh Pejabat Maduro

"Israel bergabung dengan AS, Kanada, sebagian besar negara Amerika Latin dan Eropa dalam mengakui kepemimpinan baru di Venezuela," ucap Netanyahu.

Di sisi lain, Israel dianggap mengulur pengumuman pengakuan itu di tengah kekhawatiran rezim Presiden Nicolas Maduro dapat mengganggu komunitas Yahudi di Venezuela.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump secara terbuka mendukung pemaksaan mundurnya Maduro sebagai presiden di negara yang sedang dilanda krisis ekonomi itu.

Trump menyatakan dukungannya kepada Guaido, yang telah menyatakan diri sebagai presiden sementara Venezuela.

Langkah Israel mendapat pujian dari Duta Besar AS untuk Israel David Friedman. Dia menyebut, negara itu berdiri bersama rakyat Venezuela dan kekuatan kebebasan serta demokrasi.

Selain Israel, Perancis dan Inggris pada Sabtu (26/1/2019) bergabung dengan Spanyol dan jerman dalam meningkatkan tekanan terhadap Maduro.

Negara-negara di Eropa itu turut mengikuti AS dan yang lainnya dalam mengakui Guaido, kecuali Venezuela mengadakan pemilu presiden baru dalam 8 hari ke depan.

Baca juga: Venezuela Tolak Ultimatum Uni Eropa untuk Gelar Pemilu dalam 8 Hari

Guaido pada Rabu lalu menyatakan diri sebagai pemimpin Venezuela dengan menyebut pemilu 2018 yang memenangkan Maduro merupakan penipuan.

Tudingan tersebut juga didukung oleh AS, Uni Eropa, dan banyak negara lainnya.

Langkah Guaido mendapat kecaman dari pemerintahan Maduro, meski protes di dalam negeri terus berlangsung selam bertahun-tahun, akibat krisis yang dipicu jatuhnya harga minyak dan kesalahan manajemen pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com