Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Massa "Syal Merah" di Paris Protes Aksi Kekerasan Rompi Kuning

Kompas.com - 28/01/2019, 08:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Sebanyak lebih dari 10.000 orang mengenakan syal merah berunjuk rasa di Paris, Perancis, Minggu (27/1/2019), untuk menentang aksi kekerasan yang dilakukan massa rompu kuning.

Seperti diketahui, selama demonstrasi anti-pemerintah, puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan selama 11 pekan terakhir. Tak jarang, aksi mereka menimbulkan kekerasan dan bentrokan.

Gerakan "syal merah" merupakan inisiatif yang digagas oleh insiyur asal Touluse setelah ngeri dengan berbagai kekerasan para demonstran rompi kuning.

Baca juga: Pakai Rompi Kuning, Sopir Taksi Spanyol Protes Transportasi Online

Sebagai informasi, penduduk di Perancis mengenakan rompi kuning dalam berbagai unjuk rasa untuk mengkritik pemerintahan Emmanuel Macron.

Sementara itu, massa syal merah tidak memprotes tuntutan massa rompi kuning kepada pemerintah, namun mereka muak dengan bentrokan dan kehancuran yang terjadi.

"Mayoritas yang dia telah bersembunyi di rumah selama 10 pekan," ucap Laurent Soulie, penyelenggara unjuk rasa syal merah, kepada AFP.

Aksi protes syal merah tercatat hampir dua kali lipat dengan ukuran demonstrasi rompi kuning di Paris pada hari sebelumnya, dengan 4.000 orang keluar untuk menentang Macron.

Dalam unjuk rasa rompi kuning pada Sabtu (26/1/2019), aktiviw terkemuka bernama Jerome Rodrigues terluka parah akibat terkena peluru karet polisi.

"Dia terkejut. Dia akan cacat seumur hidup," kata pengacara Rodrigues, Philippe de Veulle.

Rodrigues merupakan pekerja konstruksi dan sempat mengalami koma. Pria berusia 40 tahun itu memiliki 50.000 pengikut di Facecook dan menyiarkan langsung protes rompi kuning.

Menteri Dalam Negeri Junior Laurent Nunez menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan Rodrigues terkena proyektil karet polisi. Investigasi masih terus dilakukan menanggapi insiden itu.

Baca juga: Pascaaksi Unjuk Rasa Rompi Kuning, Perancis Segera Naikkan Gaji Polisi

Demontrasi rompi kuning awalnya dipicu oleh kenaikan pajak bahan bakar.

Gerakan itu dengan cepat berubah menjadi pemberontakan yang meluas dan menuding Macron tidak peduli dengan pedesaan dan kota kecil Perancis.

Jumlah massa rompi kuning surut dalam beberapa pekan terakhir setelah Macron mengumumkan serangkaian kebijakan penurunan bahan bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com