Insiden ledakan terjadi kurang dari sepekan usai persetujuan untuk memadamkan kekerasan separatis.
"Hanya karena referendum telah berlalu, tidak berarti bahwa segalanya akan membaik dalam waktu semalam," kata Direktur Intelijen Bisnis di PSA Philippines Conslutancy, Gregory Wyatt.
Baca juga: Ribuan Umat Katolik Filipina Gelar Unjuk Rasa Menentang Duterte
"Masih ada kelompok militan yang akan terus aktif dan menimbulkan ancaman keamanan," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Fili[ina Rodrigo Duterte menempatkan Filipina selatan di bawah kekuasaan militer setelah kelompok pro-ISIS merebut kota Marawi di wilayah selatan pada Mei 2017.
Sementara Jolo merupakan pulau terpencil adalah basis dari Abu Sayyaf, yang pernah menyerang feri du Teluk Manila pada 2004, menewaskan 116 orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.