BRUMADINHO, KOMPAS.com - Lebih dari 300 orang dinyatakan hilang setelah bendungan di tambang bijih besi di dekat kota Brumadinho, Minas Gerais, Brasil, runtuh pada Jumat (25/1/2019).
Sebelumnya diberitakan, jumlah korban hilang mencapai 150 orang. Sementara itu, tim pencarian berhasil mengangkat 9 korban tewas dalam peristiwa tersebut.
Laporan BBC, Sabtu (26/1/2019), menyebutkan kerusakan bendungan menyebabkan lautan lumpur mengubur kantin, tempat ratusan pekerja sedang makan siang.
Baca juga: Bendungan Tambang Runtuh di Brasil, 150 Orang Dilaporkan Hilang
Belum jelas apa yang menyebabkan runtuhnya bendungan milik perusahaan pertambangan terbesar di Brasil, Vale.
Bendungan berada di dekat tambang bijih besi Feijao hancur sekitar pukul 13.00 waktu setempat, dan membanjiri bendungan lain yang berada di bawahnya.
Lumpur membanjiri kompleks bendungan, pertanian terdekat, dan lingkungan tempat banyak pekerja tinggal, menghancurkan rumah warga dan kendaraan.
Puluhan orang nampak terperangkap di lumpur dan harus dievakuasi dengan helikopter akibat jalan yang hancur.
Vale mining company dam colapsed this friday in Brumadinho, Brazil, ruining everything around it. 7 deaths and more than 300 people missing were registered until now. The same company 3 years ago made the largest environmental crime of Brazil's history. How much life's worth? pic.twitter.com/CLGs7KpnVP
— Mídia NINJA (@MidiaNINJA) 26 Januari 2019
Sementara itu, penduduk sekitar juga telah dievakuasi sebagai langka pengamanan.
"Saya penasaran, saya ingin ada kabar," kata Helton Pereira, yang menunggu di luar rumah sakit.
Pria itu memiliki istri dan saudara perempuan yang bekerja di kantin kompleks bendungan. Keduanya dilaporkan hilang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.