Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin dan Erdogan Menyatakan Dukungan terhadap Presiden Maduro

Kompas.com - 25/01/2019, 13:57 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com — Di tengah kecaman dan kritik dari sejumlah negara Barat, pemerintahan Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro ternyata masih mendapat dukungan dari negara asing.

Salah satu pemimpin negara yang telah menyatakan dukungan terhadap Maduro adalah Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin dilaporkan telah menghubungi Maduro via telepon untuk menyampaikan dukungan. Dia juga menyebut campur tangan negara asing dalam krisis politik di Venezuela sebagai bentuk pelanggaran hukum internasional.

"Presiden Rusia telah menyatakan dukungan terhadap pemerintah terpilih Venezuela dalam sambungan telepon dengan Presiden Nicolas Maduro," tulis Kremlin dalam pernyataan yang dikutip Russian Times.

Baca juga: AS: Kami Tak Mengakui Rezim Maduro sebagai Pemerintah Sah Venezuela

"Dia juga mengkritik campur tangan asing yang merusak yang telah menerpa negara itu," tambah pernyataan Kremlin.

Putin disebut juga menuding campur tangan asing telah menyebabkan terjadinya krisis politik di Venezuela dan menyebut tindakan itu telah melanggar norma paling dasar dari hukum internasional.

"Putin dan Maduro juga sepakat untuk melanjutkan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang," ungkap Kremlin dilansir RT.

Selain Putin, dukungan terhadap Maduro turut disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang dilaporkan juga telah menghubungi Maduro.

"Presiden telah menghubungi dan menyampaikan dukungan Turki terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro," kata juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin.

"Presiden berkata 'Saudaraku Maduro! Tetaplah berdiri tegak, kami mendukungmu!'," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah AS menyatakan mengakui tokoh oposisi, sekaligus pemimpin Majelis Nasional, Juan Guaido, yang telah mengangkat dirinya sebagai presiden sementara.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga mendesak Maduro untuk mundur dan meminta militer negara itu untuk mendukung upaya pemulihan demokrasi di Venezuela.

Dalam undang-undang Venezuela, Majelis Nasional memiliki kewenangan untuk mengambil alih kekuasaan selama masa transisi pemerintahan hingga terpilihnya presiden baru melalui pemilihan yang demokratis.

Baca juga: Parlemen Venezuela Ajak Militer dan Pejabat Sipil Melawan Maduro

Selain AS, dukungan terhadap pemimpin oposisi Venezuela juga disampaikan oleh pemerintah Argentina, Brasil, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Chile, Kolombia, Paraguay, dan Peru.

Perancis dan Inggris turut bergabung dalam menolak Maduro. London mengklaim Maduro bukan pemimpin yang sah dari Venezula, sementara Paris menyebut pemilihan Maduro sebagai presiden sebagai tindakan ilegal dan Eropa akan mendukung pemulihan demokrasi di Venezuela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com