Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Pamerkan "Drone" Pengintai Jarak Jauh Terbarunya

Kompas.com - 24/01/2019, 21:10 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com - Angkatan Laut Taiwan memamerkan pesawat drone pengintai jarak jauh terbarunya yang akan dikerahkan untuk membantu memantau wilayahnya.

Melansir dari AFP, drone pengintai yang diberi nama "Rui Yuan" atau "Elang Tajam" tersebut memiliki kemampuan terbang selama 12 jam.

Pesawat drone tersebut akan digunakan angkatan laut untuk mengawasi pergerakan di selat yang disengketakan antara Taiwan dengan China.

"Drone sekarang menjadi bagian tak tergantikan dari strategi pengintaian kami. Itu adalah pilihan utama kami untuk aktivitas di selat," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Chen Chung-chi, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: Angkatan Udara AS Kembangkan Drone Siluman Seukuran Jet Tempur

Drone telah menjadi bagian penting dalam armada Angkatan Udara Taiwan, yang karena hubungannya dengan China, sulit untuk mendapatkan peralatan militer, termasuk jet tempur.

Angkatan Udara Taiwan saat ini memiliki jet tempur F-16 buatan AS dan Mirage buatan Perancis, yang semakin tua dan sulit untuk mendapat suku cadang penting.

Banyak negara besar produsen peralatan militer memilih untuk tidak menjual persenjataan mereka kepada Taiwan karena tidak ingin membuat marah Beijing.

Akibatnya, Taiwan berjuang untuk memenuhi kebutuhannya dari industri drone dan rudal di dalam negeri.

"Penggunaan lebih banyak drone loka menunjukkan kemandirian pertahanan Taiwan dan membantu meningkatkan kemampuan pengintaiannya," kata Wang Kao-cheng, analis militer di Universitas Tamkang, kepada AFP.

Pendapat senada turut disampaikan Lin Ming-chang, pejabat eksekutif Angkatan Laut Taiwan, yang menyebut pesawat tak berawak sangat efektif untuk pengawasan.

"Seorang pilot yang membawa pesawat tempur harus kembali setiap dua jam. Namun tidak dengan drone Rui Yuan, karena drone tersebut dapat tetap di udara hingga 12 jam," ujarnya.

"Dalam menjalankan operasi, baik dalam hal bahan bakar maupun suku cadang mesin, drone dapat beroperasi lebih baik daripada pesawat berawak," tambahnya.

Tak hanya drone pengintai Rui Yuan, Angkatan Udara Taiwan juga memperkenalkan drone yang lebih kecil, yang mampu diluncurkan menggunakan tangan, yang diberi nama "Cardinal".

Setelah diluncurkan, drone ringan tersebut mampu berada di udara selama sekitar 1 jam.

Baca juga: China Ungkap Tampilan Pesawat Drone Siluman Terbarunya, CH-7

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com