Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tahan Warga Australia atas Tuduhan Ganggu Keamanan Nasional

Kompas.com - 24/01/2019, 17:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China pada Kamis (24/1/2019) menyatakan, pria warga Australia-China ditahan karena alasan keamanan nasional.

Penulis sekaligus advokat untuk demokrasi Yang Hengjun menjadi warga negara Barat terakhir yang dihadapkan dengan tuduhan oleh China.

Laporan AFP menunjukkan, Yang ditahan tak lama setelah dia kembali ke China dari Amerika Serikat pada pekan lalu.

Baca juga: Australia Selidiki Kasus Warganya yang Dilaporkan Hilang di China

"Otoritas keamanan mengambil tindakan wajib terhadap warga negara Australia Yang Jun (nama resmi Yang)," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.

"Otoritas sedang menginvestigasi karena dia diduga terlibat dalam aktivitas kriminal yang membahayakan keamanan nasional China," imbuhnya.

Tuduhan semacam itu di China seringkali menyiratkan tudingan spionase, serupa dibuat terhadap dua warga Kanada yang ditahan pada Desember lalu.

Menteri Pertahanan Australia Christopher Pyne sedang berada di Beijing dalam acara kunjungan kenegaraan.

Dia mengatakan akan menyoroti kasus penangkapan terhadap Yang kepada pemerintah China.

"Karena Yang tidak memiliki tempat tinggal di Beijing, saya yakin dia akan ditahan dalam situasi yang kita sebut sebagai tahanan rumah," ucapnya.

Pengacara Yang, Mo Shaoping, mengonfirmasi kliennya berada di bawah pengawasan tahanan rumah.

Tetapi Yang mungkin tidak memiliki akses ke pengacaranya dalam waktu dekat. Dia akan memerlukan persetujuan dari Biro Keamanan Negara di Beijing, sebuah prosedur standar dalam kasus-kasus terkait keamanan nasional.

Baca juga: Terkait Baasyir, PM Australia Desak Indonesia Hargai Korban Bom Bali

Yang pernah dinobatkan sebagai blogger politik paling berpengaruh di China. Dia menjadi warga negara Australia pada 2000, tetapi saat ini bekerja di Universitas Columbia New York.

Kritiknya terhadap pemerintah China dan dukungannya terhadap demokrasi di masa lalu membuatnya menjadi sasaran aparat keamanan negara Beijing.

Dia pernah hilang selama perjalanan ke China pada, tetapi muncul kembali beberapa hari kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com