Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan AS bagi Oposisi Venezuela Bisa Memicu Perang Saudara

Kompas.com - 24/01/2019, 16:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

CARACAS, KOMPAS.com - Keputusan Amerika Serikat (AS) yang menyatakan dukungan kepada kelompok oposisi Venezuela mendapat sorotan dari para pakar.

Babak baru krisis Venezuela terjadi pada Rabu (23/1/2019) ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan dukungan bagi Juan Guaido.

Guaido merupakan Ketua Dewan Nasional yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara dalam upaya menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

Baca juga: Trump Akui Lawan Politik Maduro sebagai Presiden Venezuela

Pernyataan Trump segera mendapat respon dari sejumlah negara seperti raksasa Amerika Latin seperti Brasil, Peru, Kolombia, maupun negara Amerika Utara Kanada.

Menyebut Maduro "diktator menyedihkan", Kementerian Luar Negeri AS mengajak militer maupun pasukan keamanan untuk berpihak kepada Guaido.

Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino merespon dengan menegaskan militer tidak akan menanggalkan sumpah setia mereka kepada Maduro.

"Tentara kami tidak akan menerima presiden yang mendeklarasikan dirinya sendiri di luar konstitusi yang berlaku," tegas Padrino dikutip BBC.

Mantan diplomat AS Jim Jatras kepada Russian Today Kamis (24/1/2019) menuturkan, Maduro tentu tak bakal menerima keputusan untuk menjungkalkan dirinya.

"Pertanyaannya adalah, siapa yang bakal memihak Tuan Maduro dan siapa yang bakal mendukung Tuan Guaido dan seberapa jelek perkembangannya," papar Jatras.

Analis politik Dimitris Pantoulas mengatakan, langkah yang diambil oleh Guaido terbilang berisiko. Di satu sisi, dia mendapat pengakuan internasional.

Namun di sisi lain karena tidak melalui konstitusi yang berlaku, dia tidak mempunyai kekuasaan atas lembaga negara maupun militer.

"Sudah jelas bahwa strategi itu diputuskan pemerintah AS dan oposisi, jadi kemungkinan mereka bisa berbagi risiko," kata Pantoulas kepada The Guardian.

Dia memprediksi respon Caracas bakal segera datang. Di sisi lain, dia sanksi jika rakyat siap untuk mempertahankan Guaido dengan nyawa mereka.

Baca juga: Trump Dukung Oposisi Venezuela, Presiden Maduro Usir Diplomat AS

Sementara Jatras menjelaskan keadaan ini bisa memicu perang saudara. "Jika militer atau polisi terbelah, maka bisa terjadi kekacauan serius di ini," tuturnya.

Brian Becker dari ANSWER Coalition menjabarkan, jutaan rakyat Venezuela bangkit dari kemiskinan melalui Revolusi Bolivarian.

Karena itu, dia meyakini mereka tentu tak bisa menerima begitu saja keberadaan presiden yang mendapat dukungan dari AS.

Dia memperingatkan jika nantinya konflik sipil pecah di Venezuela, maka bakal banyak darah masyarakat yang tertumpah.

Becker juga menyayangkan sikap Trump yang menyatakan secara terbuka dukungannya kepada Guaido dengan menganggapnya sebagai intervensi internal suatu negara.

Dia menjelaskan ada proyek yang dimulai Washington. Yakni memulihkan pengaruh mereka dan mempromosikan pemerintahan sayap kanan.

Kolega Becker, Gloria La Riva, berujar jika AS mendukung Guaido, itu berarti mereka tengah tertarik kepada apa yang menjadi milik Venezuela.

"Pengadilan AS bisa saja memulai proses untuk mengambil alih cadangan minyak di Citgo, perusahaan yang dimiliki Venezuela di tanah AS,"  beber La Riva.

Maduro telah mengumumkan telah memutus hubungan diplomatik dan memberi waktu 72 jam bagi diplomat AS untuk meninggalkan Venezuela.

Analis khawatir AS bakal menaikkan upaya mereka untuk menggulingkan Maduro yang berusaha mempertahankan kekuasaannya.

"Saya tidak akan terkejut jika terdapat senjata rahasia yang digunakan sehingga Maduro bisa dituduh bertanggung jawab," ungkap Jatras.

Baca juga: AS: Kami Tak Mengakui Rezim Maduro sebagai Pemerintah Sah Venezuela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com