NEW YORK, KOMPAS.com - Gembong narkoba asal Meksiko Joaquin " El Chapo" Guzman (61) pernah mendekam di penjara dengan keamanan super ketat di negaranya pada 2015.
Namun nyatanya, dia berhasil melarikan diri dengan membonceng sepeda motor melalui terowongan yang telah digali menuju selnya di Altiplano, pada 11 Juli 2015.
El Chapo berhasil ditangkap dan diserahkan ke Amerika Serikat. Kini, proses persidangan kasusnya masih berlanjut di Pengadilan Brooklyn.
Dalam perkembangan terbaru, seorang saksi bernama Damaso Lopez membeberkan bahwa istri El Chapo dan putranya turut terlibat dalam strategi kaburnya.
Baca juga: Mantan Kekasih El Chapo Ungkap Kisahnya Terjerumus Perdagangan Narkoba
Diwartakan CNN, Rabu (23/1/2019), dengan mengenakan seragam penjara berwarna biru, Lopez memberikan kesaksiannya.
Sebagai informasi, pria berusia 52 tahun itu tidak berada di penjara saat El Chapo meloloskan dari penjara dua kali, yaitu pada 2001 dan 2015.
Lopez mengaku bertemu dengan empat putra Guzman beberapa kali untuk mengatur penggalian terowongan, membeli lahan di dekan penjara, dan menyewa gudang.
"Saya mendedikasikan diri saya untuk mendapatkan apa yang dia minta," katanya.
"Itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan semalam, tapi saya melakukan banyak hal," imbuhnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan