Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Akan Gelar Festival Lari Dikejar Banteng ala Spanyol

Kompas.com - 24/01/2019, 13:57 WIB
Ervan Hardoko

Editor

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi mengumumkan rencana menggelar festival lari dikejar banteng ala Pamplona, Spanyol, sebagai bagian dari pengembangan sektor hiburan.

Sektor ini dikepalai Turki al-Sheikh di bawah bendera General Entertainment Authority (GEA) atau Otorita Hiburan Umum.

Dalam peluncuran strategi GEA di Riyadh, Selasa (22/1/2019), Sheikh mengemukakan lusinan acara yang diharapkan dapat digelar pada 2019.

Baca juga: Pemerintah Saudi Bangun Kawasan Hiburan yang Dapat Saingi Disneyland

Selain mencoba menggelar festival lari dikejar banteng ala Festival San Fermin di Pamplona, GEA juga berencana mengadakan turnamen e-gaming, pertunjukan musikal seperti Aladdin dan The Lion King, serta pertandingan bola basket NBA.

Ada pula Musabaqah Tilawatil Quran dengan hadiah utama sebesar 1,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 18,3 miliar serta kontes azan.

GEA juga berencana mengundang sejumlah pesulap, meski sihir di Saudi dikategorikan sebagai pelanggaran hukum pidana.

"Saya harap perusahaan-perusahaan nasional, bank-bank, pebisnis, seniman, dan semua sektor turut bergotong royong. Ada beragam peluang emas," kata Sheikh.

"Ini merupakan pintu besar untuk puluhan ribu hingga ratusan ribu pekerjaan bernilai puluhan miliar hingga ratusan miliar riyal," tambahnya.

Sejak 2017, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, industri hiburan dan pariwisata diharapkan dapat membantu negara itu mengakhiri ketergantungan pada minyak.

Untuk mewujudkan rencana itu, pada 2018 Arab Saudi telah menyiapkan berbagai hal, mulai dari pembentukan orkestra, opera nasional, sampai pembukaan bioskop yang pertama dalam 35 tahun terakhir.

Bahkan, kerajaan itu juga akan membuka museum lilin dan mengundang bintang rap ternama, Jay Z.

Akan tetapi, pencitraan Arab Saudi sebagai pusat hiburan yang menyenangkan tercoreng dalam beberapa bulan terakhir usai pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.

Khashoggi, yang terkenal vokal mengkritik kerajaan Saudi, dibunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018.

Baca juga: Pemerintah Saudi Bangun Kawasan Hiburan yang Dapat Saingi Disneyland

Para jaksa Saudi mengatakan Khashoggi dibunuh sejumlah agen intelijen dalam operasi yang tak terkendali ketika mereka berupaya membujuknya pulang ke negaranya.

Sebanyak 11 orang disidangkan terkait kasus ini, awal bulan Januari 2019.

Namun, Arab Saudi menolak laporan negara-negara Barat bahwa agen-agen itu sejatinya suruhan putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com