Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatihan Etiket di Turki Anjurkan Perempuan Tidak Menjilat Es Krim

Kompas.com - 24/01/2019, 12:55 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

ISTANBUL, KOMPAS.com - Sebuah pelatihan etiket di Turki menjadi sasaran kritik dan olok-olok di media sosial karena menyarankan perempuan agar tak menjilat es krim.

Pelatihan "bagaimana menjadi seorang perempuan" yang digelar wilayah konservatif Bagcilar di Istanbul itu tidak hanya membahas soal es krim.

Pelatihan itu juga membahas bagaimana cara berpakaian, berjalan, dan berbicara. Demikian dikabarkan harian setempat, Miliyet.

Baca juga: Gara-gara Buah Melon, Perempuan Turki Bunuh Sang Suami

Beberapa anjuran bagi perempuan dalam pelatihan itu misalnya duduk yang benar di transportasi umum, tak boleh berbicara sambil makan, dan jangan berdandan berlebihan di pagi hari.

Para perempuan juga diminta tidak menggunakan kata-kata "slang" dan dilarang menggunakan istilah "bro".

Meski banyak tips yang dianggap cukup standar dalam berperilaku baik, anjuran soal makan es krim yang kemudian menjadi pertanyaan para netizen.

Sayangnya, pelatihan itu tidak menjelaskan mengapa menjilat es krim tak boleh dilakukan perempuan atau cara alternatif yang sopan bagi perempuan saat akan menyantap es krim.

"Jadi bagaimana kami harus menyantap es krim?" ujar seorang pengguna Twitter.

"Saya hadir dalam pelatihan itu dan sekarang kami menggigit es krim," kata netizen lainnya.

Meski banyak tanggapan lebih merupakan olok-olok, tetapi tak sedikit netizen yang marah dan menganggap pelatihan ini sebagai upaya untuk membatasi kebebasan perempuan.

"Ini tak masuk akal dan harus dihentikan segera. Ini amat seksis. Siapa peduli cara menyantap es krim? Cobalah menerima orang dengan apa adanya," ujar seorang netizen di forum online populer Eksi Sozluk.

Netizen lainnya mempertanyakan mengapa anjuran dan pelatihan itu hanya ditujukan bagi perempuan karena para pria juga melakukan hal yang sama.

Meski dihujani kritik, perempuan yang menggelar pelatihan ini, Arzu Arda, seorang ahli matematika, mencoba menepis sebuah kecaman.

"Saya tak ingin menciptakan persepsi soal sekolah perempuan," kata Arda kepada harian Miliyet.

Baca juga: Erdogan Reformasi Aturan Lindungi Perempuan Turki dari Kekerasan

Dia menambahkan, kesadaran masyarakat tentang kebaikan dan hal yang memalukan sudah semakin menghilang.

"Ini adalah tugas kami lewat cara yang  tidak mengganggu masyarakat. Kami hanya menganjurkan bagaimana perempuan bersikap dengan benar di ruang publik," Arda menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com