WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) merespon pengumuman Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang memutuskan hubungan diplomatik.
Dalam rilis resminya seperti dilansir AFP Kamis (24/1/2019), Kemenlu AS menyatakan mereka tidak mengakui Maduro dan rezimnya sebagai pemerintah yang sah.
Baca juga: Trump Dukung Oposisi Venezuela, Presiden Maduro Usir Diplomat AS
"Karena itu, Maduro tak punya otoritas legal untuk memutus hubungan diplomatik atau mendeklarasikan diplomat kami persona non grata," terang kemenlu.
Sebaliknya, kemenlu menuturkan Washington menyambut baik pemimpin oposisi Juan Guaido yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela.
"Amerika Serikat berpihak kepada Penjabat Presiden Juan Guaido yang dipilih rakyat Venezuela untuk mengembalikan konstitusi mereka," ujar kemenlu.
Washington siap memberikan bantuan kepada Guaido yang bakal membentuk pemerintahan transisi, di mana salah satunya menentukan status diplomat AS di sana.
Sementara Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam kicauan di Twitter menuturkan bakal membina hubungan diplomatik dengan Venezuela melalui Guaido.
"AS tak mengakui rezim Maduro. AS juga tak mengakui kekuasaan Maduro untuk memutus hubungan diplomatik," terang Pompeo.
U.S. will conduct diplomatic relations with #Venezuela through the government of interim President Guaido. U.S. does not recognize the #Maduro regime. U.S. does not consider former president Maduro to have the legal authority to break diplomatic relations. https://t.co/DBS4GiGEWI pic.twitter.com/gQZJuS1xfn
— Secretary Pompeo (@SecPompeo) January 24, 2019
Sebelumnya, Maduro mengumumkan telah memutus hubungan diplomatik dengan AS, dan memerintahkan diplomat keluar dalam 72 jam.
Pengumuman tersebut dibuat setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan dukungannya terhadap Guaido setelah dia mendeklarasikan diri sebagai presiden.
"Pergi! Tinggalkan Venezuela. Negara kami masih mempunyai martabat. Sialan," kata Maduro yang berpidato dari balkon istana kepresidenan Miraflores.
Maduro menegaskan dia membela hak serta eksistensi Venezuela, dan meminta pendukungnya untuk mencegah segala bentuk kudeta dari "fasis kanan".
"Mereka mencoba untuk memerintah Venezuela dari Washington. Apa kalian mau negara kalian dimasuki pemerintah boneka?" tanya Maduro.
Dia menuturkan, apa yang dilakukan pemerintahan Trump sangat tak bertanggung jawab karena berusaha menggulingkan rezimnya di luar konstitusi.
Baca juga: Trump Akui Lawan Politik Maduro sebagai Presiden Venezuela
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.