Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Akui Lawan Politik Maduro sebagai Presiden Venezuela

Kompas.com - 24/01/2019, 07:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pengakuannya terhadap kelompok oposisi Venezuela sebagai presiden sementara.

Pernyataan itu muncul setelah Ketua Dewan Nasional Juan Guadio mengambil sumpah sebagai Penjabat Presiden hingga pemilihan umum digelar.

"Saya berjanji mengambil tanggung jawab sebagai Penjabat Presiden untuk mengakhiri penindasan ini," kata Guadio dilansir AFP Rabu (23/1/2019).

Baca juga: Tuduh AS Serukan Kudeta, Presiden Venezuela Tinjau Hubungan Diplomatik

Guadio menyatakan dia bakal membentuk pemerintahan sementara dan bakal menghelat pemilu untuk mengakhiri kekuasaan Presiden Nicolas Maduro.

Beberapa menit setelahnya, dalam keterangan tertulis Trump menegaskan bahwa Maduro tidak mempunyai kuasa yang sah di Venezuela.

Presiden ke-45 dalam sejarah AS itu mengakui Dewan Nasional sebagai satu-satunya kekuasaan sah yang dipilih oleh rakyat Venezuela.

"Rakyat Venezuela secara berani telah menyuarakan keinginan untuk mendesak Maduro dan rezimnya mundur, dan menginginkan kemerdekaan serta penegakan hukum," tuturnya.

Trump menyebut AS bakal menyebut Maduro sebagai pihak yang paling bertanggung jawab jika terjadi ancaman terhadap masyarakat Venezuela.

Dalam pernyataannya, Trump meminta dunia internasional untuk mengikuti langkahnya dan memberikan dukungan bagi kelompok oposisi.

Sejauh ini, BBC memberitakan sudah ada tujuh negara Amerika Latin yang menyatakan dukungan. Antara lain kekuatan tradisional seperti Brasil dan Kolombia.

Kemudian terdapat Chile, Peru, Ekuador, Argentina, dan Paraguay. Dari Amerika Utara, Kanada mendukung langkah Guadio.

Seorang pejabat Gedung Putih memberi peringatan kepada Maduro untuk tidak menggunakan kekerasan dalam meredam kaum oposisi.

"Jika Maduro dan kroninya hendak mencelakakan rakyat Venezuela, segala opsi sudah tersedia bagi AS untuk ambil tindakan," kata pejabat tersebut.

Gelombang rasa tidak puas terhadap Maduro sepanjang pekan ini dimulai dengan sekelompok tentara yang hendak melancarkan pemberontakan.

Kelompok yang berisi 27 orang tentara itu ditangkap setelah merilis video berisi permintaan agar rakyat bersedia membantu mereka.

Beberapa jam setelahnya, terjadi aksi unjuk rasa yang sempat berujung kericuhan dengan kepolisian di 30 titik di ibu kota Caracas.

Baca juga: Menentang Presiden Venezuela, Demonstran Bentrok dengan Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com