Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah PM India Tinggal 5 Hari Sendirian di Hutan Setiap Diwali

Kompas.com - 23/01/2019, 19:39 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,News 18

NEW DELHI, KOMPAS.com - Setiap tahun, umat Hindu di India merayakan Festival Cahaya atau Diwali, yang melambangkan kemenangan kebaikan atas keburukan.

Bagi Perdana Menteri India Narendra Modi, perayaan Diwali merupakan kesempatan untuk merefleksikan hidupnya di dalam hutan.

Tapi Modi melakukannya tidak dengan ditemani keluarga atau pasukan pengawal. Dia pergi ke hutan sendirian dan tinggal di sana selama lima hari.

Baca juga: Perempuan India yang Masuk ke Kuil Suci di Kerala Diusir Suaminya

Dalam wawancara dengan laman Facebook bernama Humans of Bombay, menetap sementara di hutan berarti dia harus hidup tanpa menyaksikan televisi dan internet.

"Tidak banyak orang yang tahu ini, tapi saya akan pergi jauh selama lima hari Diwali," katanya, seperti dikutip dari News 18, Rabu (23/1/2019).

"Ke hutan, suatu tempat dengan hanya air bersih dan tanpa orang lain. Saya biasanya membawa persediaan makanan selama lima hari," lanjutnya.

"Tidak ada radio atau surat kabar. Tidak ada TV dan juga internet," imbuhnya.

Menurut Modi, kesendirian semacam itu merupakan caranya mengevaluasi diri dan membantunya berjuang menghadapi berbagai pengalaman hidup.

Banyak orang yang menanyakan kepadanya tentang siapa yang dia temui di dalam hutan.

"Saya akan selalu bilang, 'Saya menemui diri saya'," tutur Modi.

Dia mendorong kaum muda untuk selalu memiliki waktu bagi diri sendiri di tengah berbagai kesibukan. Dengan begitu, mereka dapat berpikir lebih dalam dan mengintrospeksi diri.

"Itu akan mengubah persepsi Anda, dan memahami lebih baik bagian terdalam dalam diri Anda," ujarnya.

Baca juga: Tak Bisa Melahirkan Anak, Perempuan India Nyaris Dibakar Hidup-hidup

Laporan AFP menyebutkan, Modi juga pernah mempublikasikan dirinya sedang berlatih yoga, yang diklaimnya sebagai kunci bagi kebugaran tubuhnya.

Namun, wawancara pada Selasa lalu itu mendapat reaksi beragam dari warganet. Ada pujian untuk cerita inspiratifnya, tapi juga memicu kecaman dari yang lain.

"Saya pikir platform ini (laman Facebook) untuk rakyat sesungguhnya dan kisah mereka. Mengapa tiba-tiba untuk propaganda politik," tulis seorang netizen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,News 18
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com