Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Gelar Pemilihan Umum pada 24 Maret

Kompas.com - 23/01/2019, 19:27 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Komite Pemilihan Umum Thailand mengumumkan bahwa penyelenggaraan pemilihan anggota parlemen negara itu akan dilangsungkan pada 24 Maret mendatang.

Pemilihan tersebut akan menjadi yang pertama sejak kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan sipil Yingluck Shinawatra.

"Tanggal 24 Maret akan menjadi hari pemilihan," kata seorang pejabat Komite Pemilihan kepada wartawan, beberapa jam usai penerbitan dekret kerajaan yang ditandatangani Raja Maha Vajiralongkorn, Rabu (23/1/2019).

Thailand terakhir kali menggelar pemilu pada 2011, yang dimenangkan Yingluck, adik perempuan dari miliarder Thaksin Shinawatra.

Baca juga: Raja Thailand Telah Tanda Tangani Dekret Kerajaan Mendukung Pemilu

Namun pemerintahan sipil di bawah Yingluck berakhir melalui kudeta militer, yang membawa pemerintahan junta hingga empat tahun.

Junta mengatakan, pemilihan akan digelar selambat-lambatnya pada akhir Februari. Tetapi penandatanganan yang terlambat oleh raja dapat membawa pemilihan tertunda selama beberapa pekan.

Raja Maha Vajiralongkorn baru menandatangani dekret kerajaan yang mendukung pemilihan pada Rabu (23/1/2019), beberapa jam sebelum Komite Pemilihan Umum menentukan tanggal pemilu.

Dengan terbitnya dekret dan pengumuman jadwal pemilu, maka sejumlah partai politik di Thailand akan mulai menggelar kampanye.

Di antara nama-nama yang muncul sebagai calon perdana menteri, sosok Prayut masih termasuk di dalamnya.

Pemimpin junta militer itu dalam beberapa bulan terakhir telah melakukan kunjungan keliling negeri dan mengubah pandangan terhadap dirinya dari sosok militer yang kasar menjadi seorang pemimpin yang merakyat.

Walau demikian, namanya tidak terlalu populer di antara rakyat Thailand, yang lelah dengan gaya penindasannya.

Belum lagi junta yang dianggap telah meruntuhkan perekonomian namun tidak banyak bertindak untuk mengatasi korupsi, standar pendidikan yang buruk, dan kesenjangan sosial yang kejam di negara kerajaan itu.

Selain Prayut, mantan pemimpin yang digulingkan, Yingluck Shinawatra dan sang kakak, Thaksin, mulai dikabarkan akan kembali seiring dengan waktu pemilihan yang semakin dekat.

Baca juga: Thailand Kembali Tunda Pelaksanaan Pemilu hingga Maret

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com