Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Rompi Kuning, Sopir Taksi Spanyol Protes Transportasi "Online"

Kompas.com - 23/01/2019, 15:30 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

MADRID, KOMPAS.com - Dengan mengenakan rompi kuning, sopir taksi di Spanyol terus menggelar aksi unjuk rasa. Mereka bahkan memblokir jalan raya pada Selasa (22/1/2019) sore.

Seperti diketahui, rompi kuning pernah dipakai warga Perancis dalam demonstrasi anti-pemerintah.

Demonstrasi yang digelar di Madrid dan Barcelona itu bertujuan untuk menolak kehadiran layanan aplikasi transportasi berbasis online seperti Uber atau Cabify, yang dikenal dengan istilah VTC.

Aksi protes bahkan berujung bentrok, bahkan seorang pengemudi taksi mengalami kecelakaan hingga terluka parah di Madrid.

"Dia berada dalam kondisi serius," kata juru bicara RS La Paz di Madrid, kepada AFP.

Baca juga: 3 Hari Berlalu, Balita di Spanyol yang Jatuh ke Sumur Belum Ditemukan

Layanan darurat setempat menginformasikan, korban yang berusia sekitar 30-an tahun itu menderita cedera otak.

Para demonstran bahkan melompat di atas kendaraan warna hitam yang dikelilingi oleh demonstran.

Di situlah korban terjatuh ke jalan saat kendaraan itu melaju, yang selanjutnya dikejar oleh pengunjuk rasa.

Pihak berwenang mengatakan, pengemudi kendaraan hitam itu telah menyerahkan diri dan diinterogasi, sebelum akhirnya dibebaskan.

Selain itu, ada juga bentrokan di Barcelona. Pengemudi taksi di kota itu telah menggelar unjuk rasa sejak Jumat lalu.

Asosiasi sektor transportasi online, Unauto VTC, mengatakan terdapat sekitar 80 kendaraan VTC yang dirusak di Barcelona dan 50 kendaraan di Madrid selama berlangsungnya aksi protes.

Pada Senin lalu, pengemudi taksi di Barcelona berupaya untuk menuju ke parlemen wilayah Catalan, namun dihadang oleh polisi.

Menurut para sopir, kehadiran aplikasi membuat kompetisi berlangsung tidak adil karena tidak menghadapi peraturan dan penerapan tarif yang sama.

Menurut mereka, VTC bukanlah layanan taksi karena harus pengguna harus memesan 12-24 jam sebelumnya.

Pemerintah regional Catalonia kemudian bertemu dengan perwakilan dari pengemudi taksi, yang kemudian meluncurkan proposal baru.

Dalam peringatakan itu, pelanggan VTC diwajibkan untuk memesan mobil setidaknya 15 menit sebelumnya.

Baca juga: Semua Orang di Sebuah Desa di Spanyol Menang Lotre, kecuali Pria Ini

Juru bicara VTC menyatakan tidak bisa memenuhi permintaan itu karena kendaraan bisa dipesan setidaknya satu jam sebelumnya untuk kota besar seperti Barcelona.

Sementara itu, aplikasi Cabify mengancam akan keluar dari Barcelona.

"Sayangnya, Generalitat (eksekutif Catalan) telah memutuskan untuk menyerah pada pemerasan sektor taksi," ucap perwakilan Cabify, Marta Plana.

"Kami terpaksa menyampaikan, layanan VTC harus meninggalkan kota Barcelona," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com