Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Minta Jubirnya Berhenti Gelar Konferensi Pers, Ini Alasannya

Kompas.com - 23/01/2019, 14:45 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Time,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta juru bicaranya, Sarah Sanders, tidak usah repot memberikan pengarahan formal reguler kepada media di Gedung Putih.

Melansir AFP, Trump menilai pemberitaan terhadap pernyataan Sanders di sejumlah konferensi kerap tidak adil.

"Alasan Sarah Sanders tidak lagi ke "podium" terlalu sering lagi karena peliputan media terhadapnya sangat kasar dan tidak akurat, terutama beberapa anggota media," kicaunya di Twitter, Selasa (22/1/2019).

Baca juga: Trump Sebut Pegawai yang Terdampak Shutdown sebagai Patriot

"Saya bilang kepadanya agar tak repot, tapi pernyataan itu keluar juga. Kebanyakan tidak meliput kita secara adil, Berita Palsu," lanjutnya.

Terakhir kali Sanders muncul dalam konferensi pers pada 18 Desember 2018. Selama tahun ini, dia juga tidak menemui wartawan untuk memberikan pengarahan.

Pada 3 Januari lalu, Trump mengejutkan wartawan dengan menggelar pengarahan media di podium.

Saat itu, Trump menyampaikan pesan tentang keamanan perbatasan, namun pewarta tidak diperbolehkan untuk bertanya.

Trump memang kerap mengeluhkan tentang peliputan oleh media yang diklaimnya tidak adil terhadap pemerintahannya.

Trump dan para bawahannya sesekali menegur langsung atau mengeluarkan pernyataan keras kepada wartawan yang tidak disukai, bahkan di depan umum.

Orang nomor satu di AS juga pernah berselisih dengan reporter CNN Jim Acosta pada konferensi pers November lalu. Gedung Putih sempat mencabut izin Acosta untuk meliput.

Time mencatat, model komunikasi pilihan Trump selain media sosial adalah wawancara di Fox News dan sesi tanya jawa informal dengan wartawan.

Sanders pernah bilang jika pernyataan yang keluar dari presiden lebih masuk akal bagi publik.

Baca juga: Keputusan Trump di Suriah Berpotensi Ancam Keselamatan Pasukan AS

Lalu, seberapa sering Trump menggelar wawancara dan konferensi pers formal?

Menurut penghitungan profesor Towson State University dan pakar komunikasi Gedung Putih, Martha Kuwar, Trump telah memberikan pernyataan kepada wartawan sebanyak 577 kali sejak menjadi presiden hingga 10 Januari 2019.

Dalam periode yang sama, Bill Clinton telah melakukan 610 wawancara dan Barack Obama sebanyak 396 kali.

Trump berada di posisi kedua sebagai presiden AS dengan aksesibilitas tinggi terhadap media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com