Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2019, 13:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti masuk ke dalam daftar bergengsi Global Thinkers 2019.

Susi masuk ke dalam kategori 10 besar tokoh yang dianggap punya pengaruh di bidang pertahanan dan keamanan menurut versi majalah ternama Foreign Policy.

Menteri kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, tersebut bersanding dengan perempuan berpengaruh lain seperti Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen.

Baca juga: Kegelisahan Menteri Susi setelah Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

Kemudian Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed dengan rekor jabatan terlama dalam sejarah negara sejak Januari 2009.

Dalam editorialnya, Foreign Policy memaparkan Susi berada dalam daftar karena komitmennya dalam mempertahankan kelestarian ikan serta biota laut.

Komitmen itu ditunjukkan dengan keberaniannya menelurkan kebijakan yang dianggap menakutkan, serta diperhatikan kawan maupun lawan.

Susi dikenal karena keputusannya menenggelamkan kapal nelayan yang kedapatan memancing secara ilegal di wilayah perairan Indonesia.

Ketika berkunjung ke Norwegia pada Juni 2018, Susi menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah menenggelamkan 363 kapal di teritorinya.

Dampak dari kebijakan tersebut, lanjutnya, adalah stok ikan meningkat dari sebelumnya 6,52 juta ton pada 2011 menjadi 12,5 juta ton pada 2017.

Kemudian ukuran ikan yang ditangkap nelayan mengalami peningkatan, serta jarak melaut kian dekat, serta neraca perdagangan perikanan Indonesia nomor satu di ASEAN pada 2016.

Kebijakan yang menuai prestasi di forum internasional seperti FAO bukannya tanpa tantangan. Di Norwegia, Susi mengaku merasa gelisah.

Sebabnya, dia merasa berjuang sendiri tanpa mendapat dukungan di negeri sendiri. Belum lagi konsistensi penegakan hukum terbentur kepentingan di balik kekuasaan.

Kebijakannya itu juga sempat menimbulkan ketegangan dengan China yang menuduh Indonesia menembaki kapal nelayan dan melukai satu orang.

Baca juga: China Tuduh Indonesia Tembaki Nelayan China, Satu Orang Terluka

Susi menegaskan, menjaga hubungan baik dengan China bukan berarti kendur dalam urusan penegakan hukum di sektor illegal fishing (pencurian ikan).

Dia mendukung penuh tindakan Komando Armada Maritim Kawasan Barat (Koarmabar) yang menembak kapal berbendera China di kawasan Natuna Juni 2018.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com