Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Keramaian, Stasiun Tokyo Beri Makanan Gratis ke Penumpang

Kompas.com - 22/01/2019, 22:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Salah satu stasiun tersibuk di Tokyo, Jepang, berharap dapat mengambil hati penumpang melalui perut mereka.

Melansir dari AFP, Senin (21/1/2019), untuk mengurangi kepadatan penumpang, manajemen Tokyo Metro menawarkan makanan gratis.

Seperti diketahui, sekitar 7,2 juta orang memanfaatkan sistem metro raksasa di Tokyo setiap harinya, dengan beberapa jalur yang membuat penumpang harus berdesakan.

Di antara yang paling parah berada di jalur Tokyo Metro Tozai, yang kini mencoba menarik pengguna untuk naik kereta sebelum jam terburuk pada pagi hari dimulai.

Baca juga: Kerumunan di Tokyo Ditabrak Mobil Saat Malam Tahun Baru, 9 Terluka

Jam sibuk di ibu kota Jepang itu biasanya berlangsung dari pukul 07.50-08.50 pagi, dengan lebih dari 76.000 penumpang memanfaatkan jalur kereta. Jumlah penumpang itu dua kali lipat dari perkiraan total agar layanan kereta bisa nyaman.

Apabila makanan gratis bisa meyakinkan setidaknya 2.000 penumpang untuk naik kereta lebih awal selama dua pekan, Tokyo Metro akan memberikan tempura gratis.

Jika ada 2.500 penumpang berangkat kerja lebih awal setiap hari selama periode tersebut, mereka akan mendapatkan semangkuk soba gratis.

Nah, bila lebih dari 3.000 penumpang tertarik memenuhi tantangan itu, mereka akan memperoleh soba dan tempura.

Tawaran mie gratis tersebut menyusul Pemerintah Metropolitan Tokyo meluncurkan inisiatif mendorong warga melakukan perjalanan kereta di luar jam sibuk selama dua pekan ke depan.

Hampir 1.000 badan usaha ikut serta dalam kampanye itu dengan mengizinkan staf mulai dan mengakhiri pekerjaan lebih awal dari biasanya. Sebagian juga mendorong karyawan untuk bekerja dari rumah.

Tokyo Metro telah lama mencoba berbagai kampanye untuk mengatasi kondisi jam sibuk terutama di Jalur Tozai, yang menghubungkan pinggiran timur Tokyo dan Chiba langsung ke distrik bisnis terbesar di dunia.

Juru bicara Metro Tokyo Takeshi Yamashita mengatakan, kereta beroperasi pada kapasitas 199 persen masih dianggap aman.

Tapi itu berarti penumpang harus berdesakan, bahkan kesulitan menggerakkan anggota tubuh mereka.

Baca juga: Turis Jepang yang Dibebaskan Korea Utara Tiba di Tokyo

"Ini adalah jalur kami yang paling padat. Kami selalu berusaha meredakan kepadatan jam sibuk," katanya.

"Kami berharap ini akan mendorong penumpang untuk lanjut (naik kereta awal) agar membantu meringankan situasi jam sibuk," tuturnya.

Kepadatan komuter di Tokyo diperkirakan akan menjadi salah satu tantangan logistik jelang Olimpiade musim panas tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com